CIMENYAN – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terjun ke sekolah menemui para pelajar di SDN Kordon, Jl. Bukit Pakar Utara, Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jumat (15/2/19). Tujuannya, untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan peserta didik di bidang keuangan sejak usia dini.
Kepala OJK Kantor Wilayah 2 Jawa Barat, Triana Gunawan mengatakan, OJK punya peran mengatur, mengawasi dan melindungi kegiatan keuangan, baik di dunia perbankan maupun non bank. Setiap kegiatan yang berkaitan dengan keuangan akan diawasi OJK.
“Kami bertujuan sosialisasi dengan tujuan pelajar sekolah. Semua kegiatan soal keuangan termasuk tabungan anak-anak di bank diawasi OJK,” terang Triana kepada Balebandung.com seusai sosialiasi.
Triana menambahkan, pengenalan tentang keuangan ini penting untuk ditanamkan dalam memori otak anak agar mereka sejak usia dini sudah tahu uang yang setiap hari mereka bawa dan digunakan itu. Menurutnya persepsi anak tentang uang harus diedukasi secara benar.
“Kita tekankan bukan hanya sebagai alat transaksi saja, seperti bayar jajanan, beli buku. Tetapi juga uang sebagai alat investasi, seberapa pun anak dikasih uang, harus bisa digunakan secara tepat, baik untuk transaksi maupun investasi,” tutur dia.
Pada kesempatan itu Triana mengaku kagum dengan permainan tradisional anak jaman baheula berupa “congklak” yang ditampilkan Komunitas Hong Cimenyan.
“Permainan tradisonal congklak itu mengandung filosofi bawa dalam tujuh hari kehidupan kita sehari-hari untuk membiasakan diri berbagi dan sisanya ditabungkan. Permainan ini juga bisa diterapkan dalam literasi atau pemahaman tentang keuangan kita sehari-hari,” ungkap Triana.
Narasumber Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Najib Qodratullah menambahkan, sebagai anggota Komisi XI DPR RI, pihaknya berkewajiban untuk turut mensosialisasikan agar masyarakat paham sejak dini tentang keuangan dan perbankan.
“Pengenalan keuangan dan perbankan kepada anak usia dini ini untuk mendidik anak agar tidak konsumtif. Kedua, agar anak mulai belajar mengelola keuangan sejak dini dan meningkatkan kemampuan antisipatif atau jaga-jaga untuk keperluan biaya yang tidak terduga. Dan ketiga, kami juga harus mengenalkan lembaga-lembaga keuangan negara,” sebut Najib.
Najib mencontohkan, dalam kegiatan sosialisasi pengenalan keuangan sejak ini, anak sekolah diberikan literasi atau pemahaman tentang keuangan dan perbankan, bahwa lebih baik menabung di bank agar uang mereka aman dan menguntungkan. Mereka juga diberikan pemahaman mengenai lembaga keuangan seperti perbankan konvensional dan syariah.
“Kami juga berpesan agar orangtua siswa, agar anak-anaknya tidak diajari untuk berlaku konsumtif dengan membelikan produk yang belum tentu bermanfaat bagi anaknya. Lebih baik orang tua termasuk sekolahnya lebih mendidik anak untuk menabung dan mengajarinya untuk mengelola keuangan sejak dini,” pungkas Najib.***