SOREANG – Pemkab Bandung akan mengevaluasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di wilayahnya termasuk PT Citra Bangun Sarana (CBS) yang dinilai kinerjanya memble.
Bahkan langkah tegas hingga menghentikan operasional badan usaha tersebut siap di tempuh jika dalam proses evaluasi yang kini tengah dilakukan diketahui tetap tak memiliki perencanaan (bisnis plan) yang jelas.
Asisten Pemerintah Bidang Ekonomi Kabupaten Bandung Marlan mengakui jika selama ini keberadaan PT CBS sejak dibentuk beberapa tahun lalu sampai sekarang belum terlihat adanya perkembangan. Bahkan, kata Marlan, PT CBS ini tidak memiliki bisnis plan sehingga selama ini berjalan tanpa arah.
“Memang PT CBS ini kinerjanya belum jelas, yah kalau bahasa sundanya aclog-aclogan. Sehingga, kami lakukan evaluasi pada BUMD itu,” kata Marlan, di Soreang, Sabtu (9/1/16). Karena kondisi perusahaan yang tak jelas ini, imbuh Marlan, Pemkab Bandung pun tidak akan serta merta memberikan penyertaan modal terhadap salah satu BUMD itu.
Padahal, jika saja PT CBS ini bisa menunjukkan kinerjanya dengan baik, tidak menutup kemungkinan pemerintah sebagai pemilik bisa menggelontorkan modal tambahan. “Kalau jelas kinerja serta rencana bisnisnya enggak masalah jika harus ditambah modal. Kalau seperti ini terus-terusan, yah tidak menutup ke mungkinan diamputasi,” jelasnya.
Marlan melanjutkan, kondisi ini berbeda dengan dua BUMD milik Pemkab lainnya, yakni PT BPR Kertaraharja dan PDAM Tirtaraharja yang sejauh ini menunjukkan kinerja cukup baik bahkan tiap tahun keuntungannya terus meningkat. Itu terjadi karena memang kedua BUMD itu memiliki perencanaan bisnis yang jelas.
Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari keduanya pun rata-rata memenuhi target sebesar 5%. “Tahun ini kami juga memberikan tambahan modal Rp5 miliar pada PDAM untuk penambahan jaringan untuk pelanggan baru,” terangnya. Begitu juga dengan BPR, lanjut Marlan, saat ini sudah mulai melebarkan sayap bisnisnya dengan menyasar segmen pegawai baik itu para pegawai negeri sipil (PNS), CPNS maupun kalangan karyawan swasta.
Meski dirinya tidak merinci berapa jumlah nasabah di perbankan tersebut, namun sesuai laporan yang diterimanya baik progres maupun hasil cukup memuaskan. “Kami dari pemerintah juga harus selektif dalam memberi modal. Jangan sampai alokasi anggaran malah disia-siakan,” jelasnya.