MARGAHAYU – Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, SH,S.Ip.,M.Ip melantik Pengurus Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI) periode 2018-2023, di Kopo Square Margahayu, Selasa (5/3/19). Bupati mengatakan, LLI perlu menjaga semangat sabilulungan, semangat kebersamaan, silih asah, silih asih, silih asuh dan silih wawangi yang telah terjalin baik selama ini.
“Karena saya selalu yakin, dengan didasari semangat sabilulungan, maka berbagai persoalan dan tantangan yang dihadapi insya Allah dapat diatasi bersama dengan segala sumber daya yang kita miliki,” kata bupati.
Pada dasarnya lanjut Bupati, para lansia masih memiliki peran strategis dalam menopang roda pembangunan. Melalui transformasi pengalaman demi terwujudnya kesalehan sosial kepada masyarkat Kabupaten Bandung, LLI bisa menjadi teladan yang baik.
“Tua bukan soal usia, apalagi kendala untuk tetap produktif. Tua jangan jadi masalah untuk terus berkiprah, jadi tetaplah bersemangat,” seru Dadang Naser.
Organisasi LLI diharapkan mampu berperan aktif menggerakkan kepedulian masyarakat dalam menyelesaikan masalah lansia khususnya di Kabupaten Bandung. Bahkan menurutnya, untuk menghidupkan suasana lansia agar tetap berada dalam lingkungan keluarga dengan penghargaan yang tinggi, maka lansia harus diberi peranan yang cukup dominan dalam keluarga.
“Ini sangat penting, agar lansia tetap memiliki masa depan, meski sudah purna bhakti, tetapi tetap masih bisa memiliki aktifitas produktif di rumah, sehat dan bahagia bersama keluarga, juga dalam kehidupan bermasyarakat,” imbuh Bupati.
Pada kesempatan itu, Bupati menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh jajaran LLI karena sudah memberikan dedikasi dan berpastisipasi dalam mengawal, memberikan masukan serta kritikan terhadap pelaksanaan pembangunan yang sedang berlangsung saat ini.
“Saya ucapkan terima kasih, apresiasi serta penghargaan atas semua yang telah dilakukan selama ini, dengan satu tekad dan semangat, bahwa usia boleh tua, namun semangat harus selalu muda, selalu tampil energik, kuat, berpikir positif serta aktif dalam kegiatan pembangunan kemasyarakatan bahkan harus menjadi tauladan bagi keluarga dan masyarakat,” tuturnya.
Ketua LLI Kabupaten Bandung H. Obar Sobarna mengatakan, keberadaan LLI Kab Bandung dapat memberdayakan para lanjut usia ini untuk terus berkarya, serta ikut terlibat dalam setiap gerakan pembangunan di Kabupaten Bandung.
“Dengan memperhatikan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan pengalaman yang dimiliki oleh masing-masing individu sesuai dengan usia dan kondisi fisiknya,” ucap Obar.
Mantan Bupati Bandung ini menambahkan, para lansia bisa menjadi subjek dan bukan sekedar objek dalam pembangunan. Lansia bisa aktif menjadi subjek pembangunan melalui sejumlah program.
“Dari berbagai program Pemerintah Kabupaten Bandung yang sudah dilaksanakan, lansia bisa ikut mengambil peran. Saya meyakini, keberadaan lansia masih dibutuhkan, karena pengalaman dan kearifannya dalam berfikir dan bertindak”, tandasnya.
Ketua Harian LLI Kabupaten Bandung Budi Raharjo menyampaikan, lanjut usia sebagai bagian dari masyarakat, harus diberikan hak untuk meningkatkan kesejahteraan sosial baik itu pelayanan kesehatan, keagamaan dan mental spiritual, kemudahan fasilitas sarana umum serta perlindungan sosial lainnya, sebagai mana diamanatkan Undang-undang Nomor 13 tahun 1998, tentang Kesejahteraan Lanjut Usia.
“Para lansia harus menjadi skala prioritas dalam layanan masyarakat, selain kelompok rentan lainnya. Sehingga mereka bisa menikmati hak hidup yang damai, tentram dan manusiawi,” ucap Budi.
Sedangkan bagi lansia yang masih mampu produktif , imbuh Budi, mereka diberikan kebebasan berkarya melanjutkan karier sesuai pilihannya, juga ruang berekspresi, agar para lansia dapat diberdayakan dalam setiap gerak pembangunan dengan memperhatikan fungsi-fungsi kearifan, pengetahuan, keahlian dan pengalaman.
“Melalui pembinaan LLI, para lansia Kabupaten Bandung yang jumlahnya ribuan ini diharapkan bisa mandiri, tetap produktif, sehat dan sejahtera,” pungkasnya.***