BALEENDAH, Balebandung.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membangun fasilitas pengelolaan sampah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, termasuk di Kelurahan Jelekong Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung.
Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, menyaksikan langsung peresmian fasilitas pengelolaan sampah berupa Pusat Daur Ulang (PDU) dan Bank Sampah Induk (BSI) tersebut. Peresmian itu ditandai dengan penandatanganan batu prasasti oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI Dr. Ir. Siti Nurbaya di RT 05 RW 07 Kelurahan Jelekong Kecamatan Baleendah, Senin (15/4/19).
“Saya mengucapkan terimakasih kepada Bu Menteri dan Pak Gubernur atas perhatian dan bantuannya untuk Kabupaten Bandung. Pengadaan PDU dan BSI ini merupakan salah satu upaya yang harus terus kita lakukan, terutama untuk menyukseskan Program Citarum Harum,” ucap Bupati Dadang Naser dalam sambutannya.
Bicara tentang lingkungan, lanjut Dadang, berarti berbicara tentang peradaban manusia. Bagaimana pemerintah berupaya dalam mengedukasi masyarakat, agar sadar dan mampu bersahabat dengan alam dan lingkungan.
“Salah satu indikator untuk menjadi negara maju adalah, bagaimana perhatian masyarakat secara kolosal dan terpadu, paham tentang lingkungan dan pengelolaan sampah. Sampah bukan merupakan sumber masalah, tapi bisa menjadi sumber ekonomi, energi dan organik, yang patut kita kelola dengan baik sejak dari sumbernya yaitu rumah tangga,” lanjut Dadang.
Namun kenyataannya, masih banyak masyarakat yang belum menyadari penuh akan pentingnya bersahabat dengan alam. Untuk itu pihaknya terus mengajak masyarakat untuk membenahi lingkungan, melalui program-program yang selaras dengan Citarum Harum.
“Melalui Gerakan Bulan Menanam, Sabilulungan Hiji Duwa (Sajiwa) dengan konsep satu orang menanam dua pohon dan satu rumah membuat dua Lubang Cerdas Organik (LCO). Ini yang terus kita kampanyekan, selaras dengan Program Citarum Harum dari pusat,” imbuhnya.
Para kader lingkungan yang hadir, menurut pria yang akrab disapa Kang DN itu, sudah memahami bagaimana menggerakkan rakyat untuk makin sadar terhadap kelestarian lingkungan.
“Para komunitas, juga para ulama, betul-betul sudah paham bagaimana menggerakkan rakyat kita untuk sadar terhadap lingkungan. Bagaimana bersahabat dengan alam, tidak menebang pohon sembarangan, membuat pola tanam pertanian yang baik, dan sabuk-sabuk gunung tertata dengan rapih, sehingga air terkelola dengan baik. Itulah yang kita harapkan bersama, untuk terus kita edukasikan kepada masyarakat,” pungkas Kang DN.***