BANDUNG, Balebandung.com – Sedikitnya 84 perempuan mengikuti program pelatihan Samsung OneWeek Program 2019, di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Pelatihan yang digelar Samsung Electronics Co. Ltd ini untuk membina perempuan pemilik usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di area Bandung agar dapat meningkatkan produktivitasnya dengan bantuan teknologi digital.
Pelatihan ini digelar mulai dari tanggal 15 sampai 19 Juli 2019 di UPI, dalam rangka melanjutkan komitmen Samsung untuk berkontribusi meningkatkan kualitas kehidupan di seluruh dunia. Kepedulian Samsung akan peningkatan kualitas UMKM melalui teknologi digital ini sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo untuk mejadikan Indonesia sebagai “Digital Energy of Asia”.
Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional pada Maret 2017 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat 68,59% perempuan di Indonesia menggunakan perangkat selular dengan perincian 74,73% di pedesaan dan 61,63% di perkotaan. Ditemukan pula bahwa penggunaan internet untuk media sosial oleh perempuan di Indonesia mencapai 79,92% dengan 91,67% responden perempuan mengaksesnya melalui perangkat selular.
Sementara berdasarkan data World Bank, terdapat 43% UMKM yang dimiliki perempuan dari keseluruhan UMKM yang ada di Indonesia. Samsung melihat kenyataan ini sebagai kesempatan untuk berkontribusi lebih banyak lagi terhadap kemampuan perempuan pelaku UMKM untuk peningkatan pengetahuan dan kemampuan menggunakan teknologi digital.
“Samsung ingin membantu perempuan para pelaku UMKM agar dapat mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan teknologi serta perangkat yang mereka miliki. Kami menargetkan perempuan sebagai peserta karena mengapresiasi peran dan usaha mereka dalam mendukung perekenomonian keluarganya,” papar Kanghyun Lee, Vice President Samsung Electronics Indonesia saat konferensi pers di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPI Bandung, Kamis (18/7/19).
Kanghyun menambahkan, pihaknya meramu pelatihan terkait teknologi digital ini dengan praktis, agar setelah mengikuti pelatihan para peserta dapat segera mengimplmentasikan ilmunya pada kegiatan usaha mereka. “Selain itu juga membantu mereka agar menjadi lebih percaya diri mengeksplorasi cara-cara baru untuk mengembangkan usaha mereka,” imbuhnya.
Program Sukarela Karyawan Samsung
Samsung OneWeek Program merupakan bagian dari program tahunan Employee Volunteer Program (EVP) di mana Samsung memberikan kesempatan kepada seluruh karyawannya untuk dapat berperan aktif dalam kegiatan sosial, baik di negaranya maupun di negara lain.
Mereka berbagi pengetahuan dan keahlian untuk membantu masyarakat dengan program yang sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing area. Tahun ini Indonesia kembali terpilih menjadi salah satu penerima manfaat dari program Samsung OneWeek Program, di antara negara lain seperti Kamboja, Kazakhstan, Thailand, Nepal dan Hungaria dengan fokus kegiatan yang berebeda-beda sesuai kebutuhan tiap negara.
Pembinaan di Indonesia melibatkan 38 sukarelawan yang datang langsung dari Korea, yang terdiri dari 29 karyawan Samsung Electronics Co. Ltd, 6 orang mahasiswa Korea, 1 orang paramedik dari Samsung Hospital 2 orang NGO partner dari Better World Korea. Selain relawan dari Korea, program ini juga diikuti relawan mahasiswa dari UPI Bandung Jurusan Bahasa Korea sebanyak 15 orang yang akan ikut membantu sebagai penterjemah.
Samsung bekerjasama dengan UPI, memilih 84 peserta dari lebih dari 200 pemilik usaha yang mendaftarkan diri. Samsung memfokuskan pelatihan kali ini untuk pemilik usaha yang memiliki keterbatasan ekonomi, yang menggantungkan kesejahteraan mereka pada usaha yang sedang mereka rintis, sehingga pelatihan diharapkan dapat benar-benar memberikan dampak positif terhadap kondisi ekonomi mereka.
Dalam pelatihan, para peserta akan mendapatkan materi mengenai dasar-dasar pemasaran, bagaimana memanfaatkan smartphone, internet dan media sosial untuk mendukung pemasaran produk mereka. Pelatihan juga memberikan sesi khusus untuk fotografi menggunakan ponsel, mulai dari teknik pengambilan gambar yang baik dan memanfaatkan pencahayaan di rumah, untuk membuat produk mereka terlihat lebih menarik ketika dipromosikan.
Samsung One Week Team Leader, Samsung Electronics Co. Ltd. Min Yong Hwang menerangkan, EVP adalah sebuah bentuk tanggung jawab Samsung terhadap para pemangku kepentingan dan salah satu cara Samsung untuk menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan perusahaan.
Keberadaan Samsung di banyak negara yang memiliki beragam kondisi sosial dan ekonomi, kata Min Yong, membuat pihaknya memiliki kesempatan untuk berkontribusi lebih. Samsung dapat menjangkau negara-negara yang memiliki potensi untuk lebih berkembang dan juga memiliki karyawan dengan kepedulian sosial yang tinggi dan tergerak memanfaatkan talentanya untuk membantu masyarakat luas.
“Kami berharap materi yang telah dipersiapkan para mentor selama tiga bulan sebelumnya, dan pelatihan yang mereka berikan, para perempuan pelaku UMKM di Bandung yang menjadi peserta Samsung OneWeek Program bisa mengembangkan usaha mereka dan memiliki kesejahteraan hidup yang lebih baik, baik untuk diri mereka sendiri maupun untuk keluarga mereka,” ucap Min Yong Hwang.
Tahun ini merupakan tahun keempat aksi EVP dari Samsung Electronics Co.Ltd kembali dilakukan di Indonesia. Tahun 2018 yang lalu EVP diadakan di Yogyakarta untuk memberikan pelatihan kepada beberapa usaha rintisan (start-up). Dalam dua tahun berturut-turut sebelumnya kegiatan EVP difokuskan dalam bidang pendidikan untuk memperbaiki sekolah dan membangun ruang kelas IT beserta perangkat pendukungnya.
Bekerjasama dengan LSM lokal di negara-negara tersebut, Samsung Electronics Co.Ltd melakukan program-program untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Sejak diluncurkan tahun 2010, sudah ada lebih dari 1.500 karyawan yang berpartisipasi dan mengunjungi hingga 43 negara, termasuk Indonesia.
“Melihat bahwa apa yang mereka lakukan dapat memberikan manfaat secara nyata bagi orang lain, membuat para karyawan yang menjadi relawan semakin semangat melanjutkan program ini dan menyentuh lebih banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan,” pungkas Min Yong Hwang.***