BANDUNG – Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung terus mensosialisasikan Program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), dengan tujuan memberikan kemudahan kepada masyarakat rendah untuk pemasangan saluran air. Direktur Air Minum PDAM Tirtawening Rahmawati mengatakan program ini akan terus disosialisasikan karena masih banyak MBR yang membutuhkan.
“Saya targetkan 1.000 sambungan langganan masyarakat berpenghasilan rendah (SL MBR). Wilayah timur ada 288 SL, utara 309 dan barat 155. Keseluruhan berjumlah 752 SL rumah siap pasang air bersih,” sebut Rahmawati saat Bandung Menjawab di Balaikota, Selasa (31/5/16).
Rahma bilang masih ada waktu sampai bulan September 2016 untuk melakukan pendaftaran dengan beberapa ketentuan dan syarat berlaku. “Saya berikan beberapa ketentuan untuk pendaftar serta pemasangan air bersih ini. Diantaranya membayar 50 persen dan sisanya bisa dicicil, listrik di bawah 1300 watt dan yang paling penting harus ada jaringan PDAM,” urainya.
Rahma mengungkapkan dengan membayar Rp. 1.300.000, pendaftar sudah mendapatkan meteran air, box meter, pipa penyambung dan ongkos pasang. “Mungkin menurut kalangan bawah harga senilai itu berat. Tapi jika dipikirakan untuk kebutuhan sehari-hari, pasti masyarakat akan melakukannya. Sebab air bersih itu perlu dalam menjaga kesehatan yang bebas dari bakteri,” ungkapnya.
Berkaitan menghadapi bulan puasa, kata Rahma, PDAM kota Bandung terus memberi kepuasan kepada masyarakat dalam pembagian air bersih. Sebab ketika bulan puasa, volume air tidak sesuai, pasti turun dan naik, sehingga kepada masyarakat dihimbau untuk menggunakan air seperlunya saja.
“Menghadapi bulan puasa, asalkan bak air dari pusat terus tersedia, kondisi pasti terkendali. Tetapi penyediaan air yang sulit, ketika faktor alam datang seperti longsor dan banjir. Hal ini sulit untuk diantisipasi oleh PDAM. Maka dari itu kepada masyarakat terus menjaga lingkungannya,” pungkasnya.