SOREANG, Balebandung.com – Sejumlah Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Gerindra Kabupaten Bandung mengutuk adanya klaim sepihak dari mantan kader Partai Gerindra dan sejumlah oknum pengurus PAC, yang menyatakan jika ada 28 PAC Partai Gerindra beralih dukungan ke pasangan Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan (Bedas).
Sejumlah Ketua PAC Partai Gerindra mengaku kecewa lantaran mantan kader dan oknum pengurus PAC tersbeut mencatut nama besar partai untuk kepentingan politik yang tak seusai dengan mandat yang diberikan oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
“Klaim itu tidak terbukti sama sekali. Buktinya kami masih solid untuk memenangkan pasangan nomor urut 1 di Pilbup Bandung 2020, yaitu Nia-Usman (NU Pasti Sabilulungan,” kata Ketua PAC Partai Gerindra Rancaekek, Dedi Saiful Rahman, Sabtu 10 Oktober 2020.
Dari informasi yang ia terima, yang mengaku dan membawa nama baik partai ke pasangan Dadang Supriatna adalah mantan pengurus di sejumlah PAC yang sudah diberhentikan. Pemberhentian mereka, kata dia, karena kinerja dan kurangnya loyalitas kepada partai.
“Jadi mereka yang mengklaim itu adalah tidak terdaftar sebagai anggota atau Ketua PAC secara resmi. Mereka tidak berhak mengklaim, karena pada dasarnya mereka yang ada di Bedas tidak punya legalitas. Saya pribadi menyayangkan adanya klaim sepihak ini yang betul-betul menviderai kehormatan baik partai,” ujar dia.
Dedi pun sudah melakukan gerakan untuk mensosialisasikan kesolidan kader partai di akar rumput. Pengurus PAC Partai Gerindra yang resmi, ujar dia, masih kompak untuk mendukung NU Pasti Sabilulungan. Ia berharap seluruh kader dan masyarakat di Kabupaten Bandung tak termakan isu yang tidak benar tersebut.
“Kami setiap PAC sudah melakukan deklarasi. Di Cicalengka juga begitu. Semua masih kompak. Saya pastikan isu itu hoaks. Kader jangan mudah untuk diadu domba. Kami buktikan nanti, sampai ke ranting masih solid dan dokumen dukungan akan kami lampirkan sebagai bukti konkret,” kata dia.
Hal senada juga diungkapkan Ketua PAC Partai Gerindra Cicalengka, Nanjung Rahman Nipamulya. Ihwal sejumlah mantan Ketua PAC yang menyatakan tak diberi surat pemberhentian, Nanjung mengatakan jika keluarnya surat kepengurusan baru menjadi bukti yang sah.
“Secara garis komando, itu sudah jelas ketika ada penghentian atau pemberhentian baik secara lisan mau pun tulisan, itu sudah resmi, karena itu dikeluarkan dari pimpinan partai dalam hal ini ketua DPC. Jadi secara resmi pada Minggu 4 Oktober kami di jajaran PAC Cicalengka, saya sebagai ketua ditunjuk langsung oleh Ketua DPC. Saya resmi langsung mendapatkan SK begitu juga untuk para ranting, mereka langsung di SK-kan. SK ini kan juga diketahui oleh DPD dan DPP,” kata dia.
Dikatakan dia, PAC Cicalengka masih tetap searah dengan keputusan DPP, yakni mendukung Usman Sayogi untuk mendampingi Teh Nia di kontestasi Pilbup Bandung. Terlepas adanya klaim sepihak, Nanjung tak begitu mempermasalahkan. Sebab, PAC yang resmi dan memiliki dasar hukum yang jelas tetap tidak goyah untuk memenangkan pasangan NU Pasti Sabilulungan.
“Silahkan kalau mereka mau dukung Bedas. Kami hanya minta jangan bawa nama partai. Mereka juga harus sadar karena bukan dari bagian partai lagi,” kata dia.
Suherlan Ketua PAC Gerindra Soreang, turut mengutuk langkah yang dilakukan mantan kader partai yang telah membuat isu dan menyebabkan nama baik Partai Gerindra tercoreng. Ia menyebut, 28 PAC yang diklaim oleh mantan kader partai hanya akal-akalan dan pembusukan kepada partai.
“Ketua DPC sudah memberi instruksi untuk mengumpulkan seluruh pengurus PAC untuk melakukan klarifikasi ke masyarakat,” kata dia.
Sementara itu, Ketua PAC Gerindra Baleendah Asep Sulaeman menganggap jika langkah yang dilakukan untuk menciderai nama baik partai agar segera ditindak secara hukum. Terlebih, mantan kader PAC yang telah melakukan klaim secara sepihak tersebut sudah tak terdaftar secara legal di kepengurusna partai.
“Orang-orang seperti itu harus dibuang karena menggoreng isu mengatasnamakan partai. Jelas ini telah merusak citra baik partai yang dibangun oleh Pak Prabowo. Mereka begitu sebetulnya membawa kepentingan pribadi dengan mengatasnamakan partai. Mereka hanya ingin memperkeruh kesolidan di internal partai,” kata dia.
Saat ini, PAC Partai Gerindra Baleendah tetap fatsun dan satu komando terhadap keputusan DPP. Apapaun risikonya, kata Sulaeman, PAC Partai Gerindra Baleendah tetap akan memenangkan pasangan NU Pasti Sabilulungan.
Sebelumnya, Sekretaris Jendral DPC Kabupaten Bandung Praniko Imam Sagita akan menempuh langkah hukum yang diamanatkan sesuai mandat dari Ketua Umum terkait adanya isu menyesatkan yang membuat kehormatan Partai Gerindra terciderai.
“Kami tentu tidak akan tinggal diam. Kami akan tempuh langkah-langkah hukum karena ini menyangkut mandat dari Ketua Umum. Akan kami pelajari apa yang diklaim oleh mereka bukan hanya unsur politisnya saja, tapi juga mengenai indikasi melanggar UU ITE karena sudah menginjak kehormatan partai,” sambung Praniko, kemarin.
Dikatakan dia, seluruh kader diimbau tidak termakan isu menyesatkan itu. Apalagi, mantan kader Partai Gerindra tersebut dalam klaimnya hanya menyebut jumlah angka saja. Dalam pemberitaan, dia sendiri tak menyebut secara rinci ke-28 PAC itu kecamatan mana saja. “28 PAC itu mana saja? Dipemberitaan tak disebutkan sama sekali. Hanya klaim 28 PAC saja. Yang jelas, minggu kemarin seluruh PAC sudah kami berikan paparan, dan semua solid mendukung Nia-Usman,” kata dia.
Praniko menuturkan, kesolidan ke-31 PAC untuk mendukung pasangan NU Pasti Sabilulungan sudah sesuai dengan AD/ART Partai Gerindra. Oleh sebab itu, kata dia, adanya pemberitaan yang isinya klaim dari seorang mantan kader dan oknum pengurus Partai Gerindra dengan menyebut 28 PAC Partai Gerindra di Kabupaten Bandung beralih dukungan ke pasangan Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan (Bedas) dipastikan tidak benar.
“Itu hoaks. Itu tidak benar. Semua PAC solid, karena itu (dukungan ke Nia-Usman) sudah menjadi perintah DPP. Kami sudah melakukan konsolidasi keliling, semuanya 100 persen mendukung,” kata Praniko. ***