BALEENDAH, Balebandung.com – Anggota DPRD Kabupaten Bandung Fraksi PKB, Renie Rahayu menanggapi viralnya video di media sosial tentang tudingan money politic yang kepergok pada Minggu (6/12) malam lalu.
Renie menyatakan sembako yang dikirim dalam mobil tersebut merupakan akomodasi untuk kader partai, sekaligus Relawan Jaga Lembur di Daerah Pemilihan 5 Kabupaten Bandung mencakup Kecamatan Majalaya, Ibun, Paseh dan Kecamatan Solokanjeruk.
“Jika dalam video tersebut , ada seorang pria mengatakan bahwa sembako tersebut ditujukan untuk ‘ngebom’ dalam rangka Pilkada Kabupaten Bandung, itu salah. Justru sembako itu kita niatkan untuk membantu para kader sekaligus relawan untuk melakukan jaga lembur agar. Ya, semacam ronda untuk pencegahan money politic dalam pilkada ini,” tukas Renie kepada wartawan di Baleendah, Selasa (7/12/20).
Renie mengaku dirinya merasa punya tanggung jawab kepada para relawan agar tetap “stand by” tidak terserang kantuk di saat penjagaan lemburnya. Yang paling penting mesti diingat, tandas Renie, sembako tersebut sebagai bahan baku dan bekal untuk ‘ngaliwet’ yang akan dibagikan kepada para koordinator di tingkat kecamatan, desa hingga RW.
“Apakah salah memberikan cost politic terhadap relawan? Kan sekalian mereka sambil ‘ngaliwet’ mereka diberi tugas untuk mengawasi dan mengantisipasi serangan-serangan money politic yang diluncurkan pihak lawan pilkada,” kilah Renie.
Ia menceritakan pengalamannya saat Pilbup Bandung 2015, bahwa serangan fajar terjadi setelah waktu isya sampai subuh. “Maka dari itu tentu saja, kami berinisiatif untuk memberikan bahan baku jaga lembur atau ronda untuk kordinator sekaligus relawan agar tidak mengantuk sekaligus membantu penyelenggara pemilu agar tidak terjadi money politic,” jelasnya.
Renie menyangkan sikap sejumlah orang yang salah tafsir atas pendistribusian sembako tersebut. Ia menilai itu cost politic jangan di-framing berlebihan seakan-akan itu bahan baku buat money politic.
“Sudah menjadi kewajiban partai memperhatikan kadernya yang bekerja berbulan-bulan mereka disuruh jaga konstituen sampai pencoblosan,” ungkap Renie.***