SOREANG, balebandung.com – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bandung melaksanakan bimbingan teknis/pelatihan mekanik alat mesin pertanian di PT Kubota Indonesia Semarang, Jawa Tengah, Senin (1/8/2022).
Para peserta bimbingan teknis itu sebanyak 20 orang mekanik dari UPJA (Unit Pelayanan Jasa Alsintan) yang ada di dalam Team Pelayanann Bengkel Keliling Alsintan (Pangkalan).
“Maksud dan tujuan dari bimbingan teknis dan pelatihan bagi mekanik untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan untuk menunjang kegiatan inovasi Pangkalan,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Dr. Ir. H. A Tisna Umaran, M.P., didampingi Kabid Sarana Ir. Agus Lukman usai melepas para peserta bimtek di Soreang.
Tisna mengatakan, pelaksanaan bimtek itu pula dalam rangka pelaksanaan kegiatan pengawasan penggunaan sarana pendukung pertanian sesuai dengan komoditas teknologi spesifik lokasi dengan sub kegiatan sosialisasi bimbingan teknis serta pendidikan.
“Pelatihan bagi mekanik untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan untuk menunjang kegiatan inovasi pangkalan,” kata Tisna.
Maka dari itu, lanjut Tisna, Dinas Pertanian mohon untuk melaksanakan bimbingan teknis/pelatihan mekanik di PT. Kubota Indonesia sebanyak 20 orang.
“Bimteknya akan dilaksanakan hari Selasa dan Rabu 2-3 Agustus 2022,” ujar Tisna.
Diberitakan sebelumnya, Distan Kabupaten Bandung melakukan upaya inovasi dalam program pertanian, salah satunya sosialisasi program pangkalan (pelayanan bengkel keliling alsintan) dengan sasaran kelompok tani di semua kecamatan di Kabupaten Bandung.
Pada Selasa (5/7/2022), Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Alsintan (Alat Mesin Pertanian) Distan Kabupaten Bandung melaksanakan pelayanan bengkel keliling alsintan di Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung.
“Pelayanan bengkel keliling alsintan ini merupakan bagian dari inovasi Distan dalam memberikan pelayanan kepada para kelompok tani atau para petani,” kata Kepala Distan Kabupaten Bandung Dr. Ir. H. A Tisna Umaran, M.P., didampingi Kepala UPTD Alsintan Distan Kabupaten Bandung Dra Lilis Wahyunengsih kepada wartawan di Soreang.
Menurutnya, dengan adanya inovasi pelayanan bengkel keliling alsintan itu, supaya alsintan yang saat ini berada di masing-masing kelompok tani tidak menjadi besi tua.
“Kenapa Distan melaksanakan inovasi pangkalan ini, mengingat banyaknya bantuan alsintan yang disalurkan kepada masyarakat petani di Kabupaten Bandung. Banyak alsintan yang disalurkan kepada kelompok tani itu mengalami kerusakan, dan mereka tak tahu harus ke bengkel mana untuk memperbaikinya. Atas dasar itu, Distan membuat inovasi program pangkalan,” katanya.
Dikatakan Tisna, memberikan pelayanan bengkel keliling alsintan itu, setelah sebelumnya ada di antara petani yang memberitahukan ke petugas penyuluh atau koordinator di lapangan, bahwa ada kerusakan alsintan.
“Kemudian penyuluh memberitahukan ke tim pangkalan, untuk melakukan perbaikan alsintan yang mengalami kerusakan tersebut. Bisa juga dengan cara menghubungi call center 082116170997 (tim pangkalan),” ucapnya.
Tisna mengatakan, untuk memberikan pelayanan bengkel keliling alsintan itu, tim pangkalan berkeliling ke setiap kecamatan di Kabupaten Bandung rutin tiap hari Selasa.
“Setiap kecamatan itu ada jadwalnya, untuk melaksanakan pelayanan bengkel keliling alsintan. Kita juga melaksanakan koordinasi dengan camat setempat, selain dengan koordinator untuk mengundang masing-masing kelompok tani di desa-desa dalam pelayanan bengkel keliling alsintan tersebut,” ujarnya.
Dikatakan Tisna, tim pangkalan itu memperbaiki traktor roda dua, cultivator, handplayer atau mesin babad rumput dan alsintan lainnya. Untuk kebutuhan pelayanan itu, imbuhnya, tim pangkalan menyiapkan saringan solar, emur baud roda, dan sill roda yang diberikan secara gratis kepada kelompok tani. “Itu diberikan jika masih ada persediaan di tim pangkalan,” katanya.
Menurutnya, tim pangkalan turun langsung ke lapangan, jika ada kerusakan alsintan. Tak hanya alsintan di kalangan para kelompok tani, katanya, tim pangkalan juga memberikan pelayanan pada Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) sebagai mitra dari tim pangkalan.
“Di Kabupaten Bandung itu sudah ada 28 UPJA, dan di antaranya masih ada di beberapa kecamatan yang belum ada UPJA karena belum waktunya,” tuturnya.
Dikatakannya, tim pangkalan ini sangat membantu para petani dalam memperbaiki alsintan yang mengalami kerusakan.
“Alsintan itu, supaya tidak jadi besi tua. Kita juga turut memberikan bimtek kepada para petani dalam pemeliharaan alsintan,” katanya. ***