SOREANG,balebandung.com – Bupati Bandung HM Dadang Supriatna mengunjungi lokasi dua rumah warga yang tergerus aliran Sungai Cirasea di Desa Ciparay Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung, Selasa (12/12/2022) pukul 13.00 WIB.
Selain itu, Bupati Bandung juga turut membuka pengerjaan pengerukan saluran irigasi di Desa Sumbersari Kecamatan Ciparay, termasuk mengunjungi lokasi banjir di Desa Tegalluar RW 07 dan RW 11 Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, yang diketahui ratusan kepala keluarga terdampak banjir.
Bupati Bandung didampingi Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama meninjau dua unit rumah warga yang tergerus aliran Sungai Cirasea di Desa Ciparay tersebut.
“Kepada warga yang rumahnya tergerus aliran Sungai Cirasea, Bupati Bandung pun turut memberikan bantuan berupa makanan siap saji, selain family kit. Termasuk memberikan bantuan alat kebersihan, terpal yang disiapkan oleh BPBD untuk diberikan kepada warga sebagai penerima bantuan tersebut,” kata Uka Suska usai mendampingi Bupati Bandung.
Tak hanya dari BPBD, imbuh Uka Suska, Dinas Sosial Kabupaten Bandung juga turut memberikan bantuan berupa beras, mie, makanan ringan dan bantuan lainnya yang sudah dikemas dalam tas.
Saat mengunjungi lokasi rumah warga yang tergerus aliran Sungai Cirasea, kata Uka Suska, Bupati Bandung pun meminta kepada Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) agar secepatnya melakukan pemasangan beronjong di lokasi bantaran Sungai Cirasea yang rawan menggerus rumah warga.
“Itu langsung dilakukan Pak Bupati Bandung, pada saat mengunjungi lokasi Sungai Cirasea, beliau langsung telpon Kepala BBWSC. Dengan harapan, aliran Sungai Cirasea tidak semakin menggerus lahan milik warga karena jika dibiarkan akan semakin meluas. Untuk itu, tanah warga yang tergerus air Sungai Cirasea untuk segera di pasang beronjong. Walaupun selama ini pihak desa, dan kecamatan sudah mengirimkan surat dan datang langsung ke BBWSC, namun belum ada realisasi perbaikan,” tutur Uka Suska.
Ia pun menyebutkan, BPBD bersama OPD (Organisasi Perangkat Daerah) lainnya akan terus mendorong pihak BBWSC agar segera melaksanakan pemasangan beronjong.
“Bupati Bandung pun berharap rumah yang rawan tergerus aliran Sungai Cirasea, harus segera direlokasi,” katanya.
Untuk itu, kata Uka Suska, BPBD meminta kepada Pemdes Ciparay, bahwa rumah yang rawan tergerus aliran Sungai Cirasea itu untuk direlokasi di tanah carik desa. “Walaupun untuk pemilik rumah yang 1 orang masih memiliki tanah di dekat rumah yang tergerus,” katanya.
Seusai meninjau lokasi rumah warga yang tergerus aliran Sungai Cirasea, kata Uka Suska, Bupati Bandung langsung membuka dimulainya pengerjaan pengerukan saluran irigasi yang berada di Desa Sumbersari Kecamatan Ciparay. Pengerjaan pengerukan saluran irigasi itu merupakan swadaya masyarakat atau pentahelix, yang diinisiasi oleh Pemerintah Desa Sumbersari.
“Saluran irigasi itu memang sudah puluhan tahun belum ada upaya pengerukan sedimentasi. Sebelumnya, endapan sedimentasi di saluran irigasi itu menyebabkan air meluap dan menggenangi lahan pertanian padi. Namun sekarang, setelah ada pengerjaan pengerukan sedimentasi, air tidak lagi meluap dan menggenangi lahan sawah. Aliran air pun kembali lancar, dan lahan pertanian padi pun bisa kembali ditanami padi,” tuturnya.
Menurutnya, pengerjaan pengerukan saluran irigasi itu, dengan menggunakan alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Bandung. “Namun dalam proses pengerjaannya secara gotong royong atau swadaya masyarakat,” ujar Uka Suska.
Seusai membuka pengerjaan pengerukan saluran irigasi, imbuh Uka Suska, Bupati Bandung pun mengunjungi kawasan permukiman penduduk di Desa Tegalluar RW 07 Kecamatan Bojongsoang yang terendam banjir dengan ketinggian 10-50 cm.
“Berdasarkan hasil assessment di lapangan, tercatat sebanyak 230 kepala keluarga terdampak genangan air tersebut. Termasuk di RT 07/RW 11 Desa Tegalluar juga terendam air dengan ketinggian 10-50 cm. Dengan jumlah rumah warga yang terendam air sebanyak 150 kepala keluarga,” katanya.
Di lokasi banjir Desa Tegalluar itu, Bupati Bandung pun memberikan paket sembako kepada warga yang terdampak banjir tersebut. “Warga yang terdampak genangan air itu, disebabkan oleh permukaan lahan permukiman warga nyaris sejajar dengan lahan sawah. Disaat lahan sawah tergenang banjir, permukiman warga juga turut terdampak genangan air. Sebaliknya, jika lahan sawah kering, permukiman warga pun tidak terdampak genangan air,” pungkasnya..***