Jumat, November 29, 2024
spot_img
BerandaBale BandungRembug Bedas di Margaasih, Warga Tanyakan Lamanya Perizinan

Rembug Bedas di Margaasih, Warga Tanyakan Lamanya Perizinan

MARGAASIH,balebandung.com – Bupati Bandung H.M.Dadang Supriatna disambut antusias ratusan warga saat melaksanakan program Rembug Bedas di Kampung Musik Nanjung Desa Nanjung dan Desa Margaasih Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, Rabu (18/1/2023).

Di Kampung Musik Nanjung, sejumlah warga menyampaikan aspirasi dan harapannya kepada Bupati Dadang Supriatna. Mulai dari bantuan pembangunan Masjid Al Istiqomah, kemudahan pembelian bahan bakar solar untuk alat mesin pertanian, serta kemudahan proses ijin bangunan.

Melalui aspirasinya, Pengelola Kampung Musik Nanjung juga berharap ada bantuan untuk pengembangan Kampung Musik untuk mengembangkan kreasi anak-anak muda disana.

Di Desa Margaasih, aparatur desa mengungkapkan dan berharap agar kegiatan Rembug Bedas menjadi agenda tetap karena dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

Warga lainnya meminta saran kepada Bupati Bandung solusi untuk anak-anak yang sudah masuk usia sekolah namun enggan untuk sekolah.

Dalam diskusinya dengan Bupati Bandung, Karang Taruna meminta saran dan dukungan sarana pelatihan yang dapat menunjang kapabilitas mereka agar kedepannya para anggota Karang Taruna dapat berkecimpung di dunia kerja.

Terkait aspirasi warga tersebut, Bupati Bandung Dadang Supriatna langsung meresponnya dan turut memberikan respon dan solusi atas apa yang disampaikan masyarakat di rembug bedas kali ini.

Apa yang menjadi harapan pengelola Masjid Al Istiqomah Desa Nanjung, Bupati Bandung siap memberikan bantuan dalam bentuk bahan bangunan untuk penyelesaian pembangunan masjid tersebut.

Bupati Dadang Supriatna pun siap membantu dan memfasilitasi apa yang menjadi keluhan petani dalam pengadaan bahan bakar solar. “Ini akan menjadi pembahasan pada rapat nanti di jajaran Pemkab Bandung,” katanya.

Bupati Bandung pun menyikapi berkaitan dengan aspirasi masyarakat, khususnya dalam proses perijinan. “Saya hadir di Rembug Bedas, untuk memberikan solusi dalam proses perijinan,” katanya.

Dalam hal pendidikan di dua desa tersebut, Bupati Bandung mengatakan, bahwa Pemkab Bandung siap membantu penambahan ruang belajar bagi sekolah yang ada di Desa Nanjung dan Margaasih.

“Penambahan ruang belajar ini, untuk meningkatkan lamanya sekolah di Kabupaten Bandung. Tapi saya minta kejelasan lahan, untuk tertib administrasi. Apakah nantinya, lahannya dalam bentuk pelepasan lahan atau hibah,” katanya.

Bupati pun mengatakan angka pengangguran di Kabupaten Bandung mengalami penurunan menjadi 6,98 persen dari sebelumnya 8,52 persen. “Rembug Bedas ini untuk mengurangi angka pengangguran,” katanya.

Bupatu Dadang mengaku khawatir jika masih ada warga yang nganggur.
“Saya berharap warga yang masih nganggur itu untuk mengikuti pelatihan perbengkelan, perbaikan handphone, kursus servis motor, las dan lainnya. Pelatihan itu gratis,” katanya.

Dalam sambutannya di rembug Bedas kali ini Bupati Dadang Supriatna mwngatakan bahwa walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19 namun pihaknya sudah bisa memberikan uang insentif kepada guru ngaji dengan nilai Rp 109 miliar pada 2022 dan berlanjut pada 2023 ini.

Bupati menegaskan bahwa Program guru ngaji berikut uang insentifnya akan selalu ada, selama dirinya menjadi Bupati Bandung. “Anggaran insentif guru ngaji ini terbesar di Indonesia,” katanya.

Selain program guru ngaji, Bupati juga menyampaikan bahwa Pemkab Bandung telah menganggarkan uang insentif untuk Ketua RT, RW, perangkat desa, Linmas, PKK dan pihak lainnya, dengan anggaran totalnya mencapai Rp 340 miliar serta anggaran untuk pinjaman dana bergulir dan tanpa jaminan yang mencapai Rp 70 miliar.

Dalam kesempatan ini pula, Bupati Bandung pun mengingatkan kepada para kepala desa untuk menyiapkan cadangan pangan, untuk kepentingan masyarakat. “Saya tak mau dengar ada warga yang kelaparan”.

Terkait aspirasi warga dalam hal pendidikan, Bupati Bandung menyarankan agar anak usia sekolah untuk masuk sekolah terbuka. “Sekolah terbuka atau melalui paket C dan B. Bagi yang belum sekolah, bisa menemui kades dan Kepala Dinas Pendidikan, supaya mereka bisa memiliki ijasah. Sekolahnya bisa di desa” katanya.

Menyambung penjelasannya tentang pendidikan, Bupati Bandung menjelaskan bahwa dirinya memiliki target mendirikan 28 SMP baru dan 22 SMA baru di Kabupaten Bandung guna mengejar lamanya sekolah sampai 10 tahun dan terus berupaya mengoptimalkan pembelajaran tiga muatan lokal (mulok) untuk para siswa di sekolah, yaitu Pendidikan Pancasila dan UUD 1945, Pendidikan Bahasa dan Budaya Sunda serta Belajar Mengaji dan Menghafal Al-Quran.***

spot_img
BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI

spot_img