BANDUNG – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meresmikan Kampung Toleransi di RW 04 Kelurahan Jamika Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung, Minggu (20/8/17). Selain di kecamatan Bojongloa Kaler, ada pula kampung toleransi di Kelurahan Paledang Kecamatan Lengkong.
Kampung toleransi memberikan ketenangan dalam berkehidupan. Diantaranya sosialisasi dan kerukunan umat beragama. Dengan jarak yang dekat setiap rumah ibadah, menjadikan kampung tersebut nyaman.
Wali Kota Bandung menyampaikan, Indonesia lahir dari perbedaan. Diantaranya ras, suku, agama dan budaya. Perbedaan tersebut memberikan pelajaran bahwa sebagai warga harus mampu saling menghormati dan menghargai setiap perbedaan.
“Nah, di Bandung ada Kampung Toleransi. Wilayah yang bebas melakukan apa saja dalam hal positif. Kita lakukan kegiatan sesuai keyakinan boleh, asalkan membuat nyaman orang lain. Maka, kebebasan dalam berkeyakinan di mana sifatnya positif, itulah yang dinamakan toleransi,” terang walikota. Sebuah perbedaan itu menurutnya yang membuat Indonesia menjadi toleransi.
“Hidup datang dari perbedaan, namun hal tersebut yang membuat kita berfikir bahwa perbedaan bisa kita satukan dengan keyakinan setiap masyarakat, agama, suku dan bahasa bisa bersatu dengan toleransi,” tandasnya.
Ridwan berpesan, ketika perbedaan terjadi dan bisa menimbulkan perpecahan, maka sebagai pemimpin harus mampu bermusyawarah. Ia menitipkan kepada unsur kewilayah RT, RW, lurah dan camat agar mampu bermusyawarah ketika perbedaan itu menimbulkan konflik.
“Perbedaan bisa menjadi ketidaknyamanan yang tidak disengaja. Biasakan menggunakan musyawarah, dialog dan ngobrol. Istilah Sunda-nya hade goreng ku basa, Jelek baiknya obrolin. Insya Allah masalah yang terjadi akan selesai dengan damai,” pesannya.
Emil berharap, Kota Bandung bisa lebih banyak lagi kampung toleransi. “Saat ini saya resmikan kampung di RW 04, insya Allah di wilayahnya yang lain bermunculan kampung-kampung toleransi selanjutnya. Dengan perbedaan kita bisa bersatu,” kata dia.