BANDUNG, Balebandung.com – Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) ditutup total (lockdown) mulai Sabtu 21 Maret 2020. Lockdown diberlakukan karena ada salah satu pemateri motivasi yang kemudian dari hasil tes lab diketahui positif Covid-19 pada 18 Maret.
Diketahui pemateri tersebut hadir di masjid dan kontak dengan 12 kader masjid pada 14 Maret lalu, yang mengharuskan mengisolasi kader dan wilayah masjid.
Pemberlakuan lockdown ditetapkan dalam Surat Keputusan Satgas Covid-19 No. 012/S.1/YPM-D100/vll-1441 mulai 20 Maret sampai 14 hari ke depan.
“Karena informasi mengenai hasil tes tersebut baru diperoleh BMKA Salman ITB pada Jumat 20 Maret, maka isolasi mandiri ke-12 kader tersebut baru dijalankan mulai Jumat, termasuk satu orang di antaranya di Asrama Putri Salman ITB,” jelas Wahyu Srigutomo, Ketua Satgas Covid-19 Masjid Salman ITB dalam rilisnya, Sabtu (21/3/20).
Dengan lockdown tersebut, seluruh kegiatan Masjid Salman ITB dihentikan, termasuk layanan penerimaan ZIS dan Wakaf. “Tenant (penyewa lahan), parkir, serta kantor sekretariat bidang dan unit ditutup. Piket karyawan Salman ITB hanya satu sampai tiga orang terutama security,” kata Wahyu. Sanitizer dan tempat cuci tangan tetap dioperasikan bagi karyawan yang bertugas piket/anggota Asrama Salman ITB.
Selama masa lockdown, lanjut Wahyu, para karyawan bidang dan unit tetap bekerja di rumah masing-masing secara remote di bawah pengawasan para Manajer dan Direktur Eksekutif YPM Salman ITB, Rumah Amal Salman dan Wakaf Salman.
“Para karyawan dan aktivis tidak boleh berada di Kompleks Masjid Salman ITB, kecuali anggota Asrama Salman ITB dan unit kerja lapangan yang mendapatkan shift tugas piket,” imbuh Wahyu.
Pihaknya juga melakukan pembersihan area Masjid Salman ITB termasuk halaman dan ruangan-ruangan yang ada di komplek masjid. ***