KAB SUKABUMI – Pada peringatan Hari Pangan se-Dunia ke-36 Tingkat Provinsi Jawa Barat yang dipusatkan di GOR Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi, Rabu (19/10), Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mencanangkan Gerakan Minum Susu, Makan Ikan dan Telur Puyuh.
Gerakan ini merupakan upaya untuk meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat terhadap kelompok pangan selain beras dan mengubah paradigma ketahanan pangan dari karbohidrat menjadi ketahanan pangan berbasis protein hewani, sehingga akan memperkokoh kedaulatan pangan di Jabar.
“Kita akan dorong terus masyarakat untuk membangun keseimbangan berkonsumsi. ‘Kan selama ini ketika makan yang ada di pikiran masyarakat adalah nasi, itu yang perlu diubah dan diperbaiki oleh kita,” ujar Aher.
Ia menyebutkan, berdasar data dari Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Jabar, indeks Pola Pangan Harapan (PPH) masyarakat Jabar pada tahun 2015 telah mencapai 81 poin, meningkat 1,7 poin dari kondisi di tahun 2014. Namun, meskipun meningkat, indeks PPH 100 poin belum tercapai karena tingkat konsumsi masyarakat terhadap kelompok pangan selain beras masih rendah. Seperti pangan hewani indeks PPH nya di angka 21,2 poin (ideal 24 poin), sayur dan buah 21,9 poin (ideal 30 poin). Padahal Jawa Barat merupakan penghasil protein hewani terbesar di Indonesia selain juga karbohidrat.
“Boleh jadi masyarakat kita ini salah pola konsumsi, bukan tidak ada pangannya. Stok pangan di Jabar aman karena dalam konteks karbohidrat kita penghasil terbesar di Indonesia. Dalam konteks protein hewani juga sebetulnya aman banget karena daging sapi meskipun kalah dari provinsi lain, tapi daging ayam, ikan air tawar kita paling banyak,” jelasnya.
Selain itu, Aher pun menginginkan masyarakat untuk memelihara sumber-sumber pangan selain tumbuhan, buah-buahan, sayuran dan padi, yaitu memelihara itik, ayam, domba dan sapi. Ia menggambarkan, bila dalam satu keluarga memelihara 25 ekor domba, maka dalam kurun waktu dua tahun akan memiliki 70 ekor karena domba beranak tiga kali dalam dua tahun. “Saya kira ini sangat bagus sehingga ternaknya bisa untuk skala usaha,” ujarnya.
Jawa Barat pun ditargetkan memiliki 90 juta ekor domba, dua kali perbandingan dari jumlah penduduknya yang berjumlah 46 Juta jiwa. “Di New Zaeland saja jumlah penduduk 5 juta jiwa, tapi jumlah ternaknya 70 Juta, di Jabar jumlah masyarakat 46 juta jiwa jumlah ternak hanya 9 juta. Yang berhasil itu jumlah ternak di satu daerah melebihi dari jumlah penduduknya,” ungkapnya.
Dalam peringatan Hari Pangan se-Dunia ke-36 yang untuk pertama kalinya diselenggarakan di luar ibu kota provinsi ini, Gerakan Minum Susu, Makan Ikan dan Telur Puyuh diikuti oleh 110 ribu orang dan memecahkan Rekor MURI tahun sebelumnya yaitu 100 ribu orang. Peringatan kali ini bertema “Jabar Bersatu Membangun Kedaulatan Pangan Berkelanjutan Mengantisipasi Era Perubahan Ikilm”.
“Untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Jabar kita harus mandiri, bersatu padu mewujudkannya. Yang jelas kita sudah berdaulat dan akan kita perkokoh,” pungkas Aher.