GESAT – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan bersama ratusan warga melakukan aksi long march sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Rohingya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Aksi ini digelar usai Shalat Jumat mulai dari Masjid Pusdai Jabar hingga ke Halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (8/9/17).
Tragedi kemanusiaan terhadap etnis Rohingya ini, menurut Aher tidak sesuai dengan konstitusi Republik Indonesia yang termaktub dalam isi Pembukaan UUD 1945 RI. Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Oleh karena itu, Aher juga mengajak kepada seluruh warga Jawa Barat agar terus memberikan dukungan dan kepeduliannya dalam bentuk apapun kepada Rohingya. Terlebih, Jawa Barat sejak dulu selalu menjadi pelopor pembelaan terhadap kemanusiaan. Seperti Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 lalu.
“Wajar apabila Jawa Barat secara cepat dibanding provinsi lain melakukan pembelaan terhadap Rohingya. Kita berkumpul d isini untuk menyuarakan hati nurani kita kepada dunia lewat media, lewat internet. Yang penting pesan kita sampai kepada Pemerintahan Burma, militer Burma, PBB. Wahai tuan-tuan sekalian, dengan suara masyarakat Jawa Barat bagian dari Indonesia menyuarakan berikan kedamaian bagi Rohingnya, hentikan kekerasan terhadap masyarakat Rohingya, berikan hak hidup mereka,” ujar Aher dalam aksi tersebut.
Lanjut Aher, masyarakat Rohingya memiliki hak hidup yang sama dengan etnis lainnya di Myanmar. Bumi ini Tuhan ciptakan untuk semua umat manusia, termasuk Bumi Myanmar untuk masyarakat Rohingnya. Jawa Barat juga berkomitmen siap menampung para pengungsi dari Rohingnya.
“Sebagaimana kita masyarakat Indonesia punya hak hidup di belahan bumi Indonesia, maka masyarakat Rohingya pun punya hak hidup di Burma, di Myanmar. Nurani kita, kita suarakan ke langit, tentu penguasa alam semesta adalah penguasa langit Allah SWT yang menguasai hati manusia dan jasad manusia. Kita menyuarakan hati nurani kita melalui Allah SWT, supaya Allah menundukkan hati masyarakat Burma, khususnya Pemerintah dan Militer Burma untuk segera menghentikan kekerasan di Myanmar sana,” tutur Aher.
Melalui aksi ini, terkumpul donasi bagi masyarakat Rohingnya dari warga Jawa Barat. Sementara dana yang terkumpul melalui Rekening Solidaritas Rohingnya BJB hingga saat ini yaitu Rp 1,2 Miliar lebih. Dana ini berasal dari berbagai pihak, seperti masyarakat, OPD di lingkungan Pemprov Jawa Barat, infak dan sedekah dari PNS Pemprov Jawa Barat, serta berbagai pihak lainnya. Bagi warga Jabar yang ingin mendonasikan batuan masih bisa dilakukan transfer ke rekenening bank bjb atas nama Jabar Peduli Nomor Rekening 2345-6789-1000-1.
“Penyalurannya kita akan salurkan ke saluran yang resmi Pemerintah mempunyai aliansi, ormas-ormas aliansi, lembaga-lembaga donasi, di situ ada dompet duafa, ada PKPU, ada Daarut Tauhid, ada macem-macem di situ, ada Lazis NU, Lazis, Muhamayadiyah, ada Lazis PUI, dan lain sebagainya kan tergabung,” ungkap Aher usai aksi.
Dalam aksi ini hadir pula berbagai tokoh lintas agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Barat. FKUB pun memberikan pernyataan sikapnya atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Rakhine State ini.
Nih, pernyataan sikap FKUB Jabar yang dibacakan Ketua FKUB Jabar Rafadi Ahyar:
1. Mengutuk segala tindakan kekerasan yang dialami oleh etnis Rohingnya di Rakhine, Myanmar. Menyatakan perbuatan tersebut adalah perbuatan biadab yang melampauai batas-batas kemanusiaan yang oleh agama apa pun tidak bisa dibenarkan sama sekali;
2. Mendukung tindakan Pemerintah Republik Indonesia yang dengan cepat mengambil langkah-langkah konkrit seperti mengutus Mentei Luar Negeri untuk segera berkunjung ke Myanmar dan ke negara-negara Asean melakukan negosiasi mencari solusi penyelesaian secara diplomatik terhadap konflik tersebut, mengirimkan bantuan pangan, obat-obatan, dan lain -lain yang diperlukan;
3. Meminta Pemerintah untuk menampung pengungsi Rohingya yang ada di wilayah Indonesia, khususnya di suatu pulau atau lahan yang masih memungkinkan yang masih ada di wilayah kita;
4. Mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk turun tangan mengatasi tragedi tersebut dengan melakukan penyelidikan terhadap pelanggran HAM berat yang dilakukan oleh Pemerintah Myanmar;
5. Menghimbau kepada seluruh umat beragama di Indonesia khsusunya di Jawa Barat untuk melakukan tindakan konkrit dengan cara mendonasikan dana atau barang lain yang diperlukan oleh sudara-saudra kita di Myanmar;
6. Mengajak kepada semua umat beragama di Indonesia khsusunya di Jawa Barat untuk tetap memelihara kerukunan demi mewujudkan harmoni sosial yang diperlukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.