SOREANG – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum saat ini sedang memproses pembebasan lahan untuk pembangunan Kolam Retensi Cieunteung di Kampung Cieunteung, Kelurahan/Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.
“Sepengetahuan saya pembebasan lahan Cieuteung saat ini sedang berjalan. Saya tidak tahu kalau kalau persentase progeresnya, tapi sedang berjalan,” kata Gubernur kepada Balebandung.com saat ditemui di Gedong Bale Rame Sabilulungan, Soreang, Rabu (8/3/17).
Menurut Aher, permasalahan banjir di kawasan selatan Kabupaten Bandung tidak hanya diatasi dengan pembangunan Kolam Retensi Cieunteung. Namun juga melalui rencana pembangunan tunnel atau terowongan air di Curug Jompong di Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung dan penataan atau reboisasi kawasan hulu Sungai Citarum.
“Permasalahan banjir itu multipihak. Bukan hanya masalah di daerah banjirnya, tapi juga kiriman air dari kawasan catchment-nya. Makanya penanganannya harus bersamaan dari hulu sampai hilir,” terangnya.
Program besar lain untuk penanganan banjir di kawasan selatan Bandung ini, kata dia, adalah pembuatan tunnel atau terowongan air di Curug Jompong di Kecamatan Margaasih. Proyek ini akan dimulai pengerjaannya dalam waktu dekat, antara tahun ini dan tahun depan oleh Kementerian PUPR dan BBWS Citarum.
“Curugnya tidak dirusak. Dengan tunnel ini, air dari Baleendah dan Dayeuhkolot akan mengalir cepat ke Saguling melalui tunnel air itu. Pembangunan tunnel ini diharapkan akan menyelesaikan masalah banjir di selatan. Kalau saya inginnya cepat selesai, supaya masalah banjirnya cepat selesai,” ujarnya.
Aher mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menfasilitasi Kementerian PUPR dan BBWS untuk pengerjaan proyek tersebut. Dengan danau retensi, tunnel air, dan reboisasi di hulu sungai, menurutnya akan menyelesaikan masalah banjir Sungai Citarum.
“Bukan itu saja, yang tidak kalah penting adalah mengubah kebiasaan masyarakat, supaya tidak membuang sampah dan limbah ke sungai, tidak menebang pohon, dan menjaga lingkungan sekitarnya. Inilah yang penting, dilakukan dengan menghadirkan budaya cinta lingkungan,” pungkasnya.