BANDUNG – Permasalahan yang terjadi seputar ajang PON 2016 Jabar seperti masalah kecurangan, kontroversi wasit, hingga sikap tidak sportif saat bertanding, sudah mewarnai segala kontroversi dalam event olahraga empat tahunan tersebut.
Hal ini menarik perhatian Gubernur Jabar Ahmad Heryawan untuk menghimbau masyarakat agar selalu meninjau ulang kembali informasi yang diperoleh dari media manapun, agar informasi yang beredar bisa dipercaya validitasnya.
“Banyak sekali informasi yang belum tentu sesuai dengan fakta di lapangan, beredar di kalangan masyarakat. Pada kasus-kasus kericuhan yang terjadi selama PON berlangsung banyak mengundang perhatian masyarakat khususnya netizen yang menerima informasi lewat media sosial, yang belum tentu valid,” ujar Aher yang juga Ketua Umum PB PON XIX, di Hotel Trans Luxury, Selasa (27/9/16).
Aher menjelaskan fenomena perbedaan persepsi dalam menyikapi informasi, yang diperoleh netizen di media sosial tentang seputar kericuhan dalam beberapa cabor PON. Ia menghimbau kepada masyarakat khususnya netizen pengguna medsos untuk tidak skepstis dalam menyikapi informasi yang diperoleh. Masalah verifikasi atau peninjauan kembali terhadap informasi sangat diperlukan agar masyarakat menerima fakta yang valid.
Saat ini sudah terjadi permasalahan dari beberapa cabang olahraga seperti, polo air, gulat, dan berkuda yang sangat menarik perhatian netizen selama berlangsungnya PON 2106. Menurutnya kasus tersebut menjadikan Jabar sebagai sorotan media manapun. Meskipun terjadi beberapa kontroversi tidak menyurutkan tekad Jabar dalam menyukseskan ajang PON 2016 hingga kegiatan selesai.
“Dalam merekontruksi fakta untuk dikonsumsi khalayak umum, harus berimbang dengan verifikasi yang tidak cukup sekali saja. Masalah ini wajar menjadikan Jabar sebagai sorotan masyarakat khususnya dari provinsi lain karena berstatus sebagai tuan rumah,” kata Aher dirilis MCUPON.