BANDUNG, Balebandung.com – Pihak Universitas Islam Bandung (Unisba) angkat bicara perihal kejadian Senin (23/9) malam di Kampus Unisba, yang menolong ratusan mahasiswa pasca aksi demo di Gedung DPRD Jawa Barat yang dibubarkan paksa polisi Pukul 18.35 WIB.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Asep Ramdan Hidayat, mengatakan bahwa semalam pihaknya menolong ratusan mahasiswa yang bentrok dengan polisi.
“Perlu dijelaskan situasi semalam di kampus kami itu bukan menyiapkan medis untuk aksi demo. Kami menolong mahasiswa yang lari ke Kampus untuk mendapat pertolongan pertama,” jelas Warek di Kampus Unisba, Selasa (24/9).
“Kalau menolong kami iya, karena mereka mahasiswa meminta pertolongan saat kejadian semalam pukul 19.00 WIB. Jadi, bukan menyiapkan medis,” tukasnya.
Asep mengatakan mahasiswa yang jadi korban ricuh mengalami luka memar dan terkilir. “Data kami ada 92 orang dan itu dari mahasiswa berbagai kampus ya,” sebutnya.
Saat ini, ke 92 orang tersebut ada yang dirujuk ke rumas sakit dan dipulangkan. Intinya, tandas Asep. semalam mahasiswa lari ke kampus, lalu pertolongan datang dari berbagai pihak seperti Dinkes Jabar, Dinsos, PMI Kota.
“Kami dari Unisba, pada prinsipnya mendorong mahasiswa untuk demo tidak, mendukung pun tidak. Kita harus pada pemikiran yang konstruktif, supaya tidak terjebak. Idealisme mahasiswa harus kita tuntun. Apabila ada yang perlu disuarakan, begitu untuk meluruskan koridor UU, ya suarakan,” kata dia.***