REGOL – Pemkot Bandung bersama kepolisian dan jajaran TNI berencana melakukan inovasi sosial berupa operasi besar-besaran bulan April nanti untuk meningkatkan kondusifitas Kota Bandung, bertajuk Operasi Bandung Juara.
Sebuah operasi kolaborasi yang digelar serentak untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di seluruh lini dalam waktu bersamaan. Sama halnya seperti operasi besar seperti Operasi Lilin menjelang Hari Natal dan Operasi Ketupat menjelang Hari Raya Iedul Fitri yang akan dilakukan bila sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.
“Sebuah cara baru, kekompakan ini adalah eksperimen melibatkan semua pihak melakukan kamtibmas pada waktu yang bersamaan. Jadi tidak berjalan sendiri-sendiri, akan ada razia besar-besaran bersifat dadakan selama satu bulan di semua tempat, mulai dari jalanan, tempat kos sampai tempat-tempat hiburan malam di waktu yang bersamaan,” ungkap Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil saat rapat besar perihal Operasi Kamtibmas Bandung Juara, di Pendopo Kota Bandung, Jl. Dalem Kaum, Rabu (16/3/16).
“Saya dengan Pak Dandim dan Kapolrestabes sengaja mengundang seluruh camat dan lurah juga Kapolsek dan Danramil yang ada di Kota Bandung untuk membangun kekompakan, dikumpulkan nantinya, masing-masing harus bisa memberikan gagasan bagaimana kondusifitas tetap terjaga,” jelas walikota.
Gagasan-gagasan yang dimaksud Ridwan adalah gagasan berupa cara baru yang kompak antara Pemkot Bandung, Kepolisian dan TNI dalam membangun kamtibmas Kota Bandung, yang akan dikumpulkan oleh Sekretaris Daerah Kota Bandung, menjadi sebuah standar baru dalam urusan kamtibmas.
“Salah satu dari ratusan gagasan adalah kita berencana membuat rapor kemasyarakatan, RT dan RW akan memberikan penilaian pada setiap rumah atau keluarga dalam interaksi kemasyarakatan. Contohnya jika rajin kerja bakti diberi raport biru, jika diundang tidak menghiraukan berikan rapot merah dan kita serahkan pada koramil kapolsek untuk ditandai memiliki potensi problem sosial,” papar Emil.
Hal tersebut disambut baik oleh Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Angesta Romano Yoyol. Kapolrestabes menyatakan akan meminta setiap kapolsek di kecamatan untuk mengeluarkan gagasannya.
“Kepada para camat, setiap kapolsek yang ada di bawah naungan Bapak dan Ibu adalah bagian dari camat. Saya menitipkan kapolsek, harus kompak kerjasama kapolsek dan kecamatan, jangan hanya menunggu undangan saja, harus lebih cepat berkoordinasi apabila ada permasalahan di wilayah,” tandas Yoyol.
Dandim 0618/BS Kolonel Inf Agoes Hari Soewanto menambahkan, dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat akan melakukan desentralisasi Danramil untuk melakukan kegiatan fisik dan nonfisik yang nantinya berkaitan dengan kecamatan dan kelurahan. “Jajaran kita di teritorial selalu siap mem-back up setiap kegiatan di kewilayahan,” tegas Dandim.