SOREANG – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Bandung menerjunkan “Tim Super”-nya pada Selasa (9/5/17) dini hari, untuk mengatasi banjir yang terjadi di sekitar pusat pemerintahan Soreang dan Warung Lobak Katapang atau bunderan Tugu Strobery. Tim ini merupakan tim reaksi cepat bilamana terjadi gangguan infrastruktur akibat bencana.
Pemkab Bandung menilai banjir cileuncang yang terjadi di sekitar Soreang hingga Warung Lobak Katapang terjadi akibat drainase yang banyak tersumbat sampah. Selain itu, penertiban drainase jalan pun perlu dilakukan.
“Jadi sebetulnya yang utama saya analisa adalah penertiban jalan masuk di sepanjang jalan tersebut, dengan merubah tutup drainase dengan plat deker menjadi sistem gril besi, karena luas penampung basahnya yang kecil,” jelas Sekretaris DPUPR Kab Bandung Zeis Zultaqawa kepada Balebandung.com, Senin (8/5/17) malam.
Sedangkan air di saluran drainase, imbuh Zeis, membawa sampah yang banyak, sehingga sungai di sekitar Soreang-Katapang seperti Sungai Sungapan, harus sering dinormalisasi sungainya supaya tidak banjir.
“Normalisasi sungai ini pernah kita lakukan dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum tahun. Tapi karena sampah yang menyumbat drainase tetap saja menimbulkan banjir akibat air hujan meluap ke badan jalan,” kata Zeis.
Sebelumnya diberitakan, warga mengeluhkan banjir cileuncang yang melanda jalan raya di sekitar pusat pemerintahan Kabupaten Bandung di Soreang, sekitar pukul 19.00 WIB, Senin (8/5/17). Seperti yang terjadi di sekitar Kompleks Pemkab Bandung, bahkan banjir makin parah di sekitar bunderan Warung Lobak (Warlob), Desa Gandasari, Kecamatan Katapang. Banjir ini pun memanjang dari Warlob hingga ke Jalan Kopo Sayati.