CIPARAY – Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, S.H., S.Ip., M.Ip mengapresiasi Pondok Pesantren (Ponpes) Baiturrahman Ciparay yang mendirikan Bank Wakaf Mikro (BWM) Berkah Bersama Baiturrahman (B3). Menurutnya BWM B3 dapat membantu pemerintah dalam upaya mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Bandung.
“Seperti kita ketahui bersama, ponpes adalah sebuah lembaga pendidikan. Namun di Baiturrahman ini, dibentuk lembaga keuangan mikro syariah. Insya Allah dengan berdaya secara ekonomi, ponpes bisa mensejahterakan masyarakat di sekitarnya,” ucap bupati usai Sosialisasi Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Ponpes Baiturrahman, Ciparay, Rabu (20/2/19).
Dadang Naser berharap, BWM tidak hanya berdiri di Baiturrahman saja, namun dapat berdiri di ponpes lainnya di Kabupaten Bandung. “Saya berharap BWM B3 dapat menjadi percontohan bagi ponpes-ponpes lainnya, dalam rangka mensejahterakan dan memberdayakan masyarakat, khususnya umat Islam di Kabupaten Bandung,” imbuh bupati.
Ketua Pengawas BWM B3 K.H. Yamin Kamaludin, S.Pd.I., M.M menjelaskan, BWM merupakan program baru pemerintah pusat yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat sekitar pesantren. Adapun sumber dananya, kata Yamin, berasal dari donatur yang nantinya akan diberikan kepada nasabah.
“Awal pendiriannya, kami mendapatkan dana sekitar Rp4 miliar yang berasal dari donatur. Sebanyak Rp 1 miliar diperuntukan bagi nasabah, sisanya kami gunakan sebagai biaya operasional. Sampai saat ini BWM B3 sudah memiliki 540 nasabah, alhamdulillah untuk tahap awal peminjaman semuanya lancar,” ungkap Yamin yang juga sebagai Pimpinan Ponpes Baiturrahman.
Selain memberikan kesejahteraan secara finansial, pihaknya juga memberikan pemahaman lewat kajian yang dilaksanakan semiggu sekali. Jadi secara positif BWM menimbulkan efek domino, antara lain memberikan pemahaman agar masyarakat terhindar dari riba.
“Lewat kegiatan Menghilangkan Riba dan Sebarkan 3 S (Sodakoh, Sabar dan Shalat), atau biasa disingkat Mersis, masyarakat diberikan kajian terutama terkait hukum riba. Di sini kami berusaha memberikan pemahaman, mudah-mudahan secara perlahan akan mengubah mindset masyarakat,” tambah Yamin.
Manager BWM B3 Dahlan Irfan, S.E. menambahkan, BWM Baiturrahman merupakan salah satu BWM dengan jumlah nasabah terbesar kedua di Indonesia. Ia juga menerangkan garis besar mekanisme peminjaman di bank tersebut.
“Dari 10 BWM yang ada di Indonesia, dengan jumlah 540 nasabahnya, BWM B3 menempati urutan kedua terbesar. Jadi mekanismenya, sebagai awal nasabah diberikan pinjaman modal usaha sebesar Rp. 1 juta. Jika sudah lunas, nasabah bisa mendapatkan pinjaman kembali sebesar Rp. 2-3 juta. Meskipun jumlah pinjamannya relatif kecil, tapi ini merupakan program awal untuk mengentaskan kemiskinan sekaligus mengikis praktek rentenir di sekitar kita,” urainya.
Baiturrahman ditunjuk pemerintah pusat sebagai penyalur BWM, melalui Otoritas Jasa Kuangan (OJK). Ia mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, yang telah memberikan izin dalam mendirikan BWM.
“Kami berharap Pemkab Bandung dapat memberikan dukungan kepada nasabah kami. Terutama dalam mengembangkan usaha mereka, mulai dari pemilihan bahan baku yang baik, pengemasan sampai pemasarannya. Kami sudah memainkan peran kami sebagai agen pengentasan kemiskinan, dengan adanya pembinaan terhadap nasabah diharapkan BWM bisa terus berkembang,” pungkasnya.***