LEMBANG – Observatorium Bosscha di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat akan menyediakan beberapa alat pemantauan gerhana seperti teropong lubang jarum, kacamata matahari, dan teleskop William Optics berdiameter 66 mm. Hal ini sebagai persiapan untuk menyaksikan peristiwa langka Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 Maret 2016.
“Kami sudah menyiapkan segala peralatan pengamatan termasuk secara khusus membuat kacamata khusus untuk melihat fenomena gerhana matahari sebanyak 1.000 kacamata,” kata peniliti dari Observatorium Bosscha Yanty Yulianty di Lembang, Rabu (24/2/16).
Yanti menjelaskan Bosscha akan meminjamkan kacamata itu kepada masyarakat yang ingin melihat fenomena gerhana matahari tersebut. Rencananya Bosscha akan mulai dibuka untuk umum pada 9 Maret nanti sejak pukul 06.00 WIB sampai 09.00 WIB, termasuk menyiapkan layar proyektor agar detik-detik fenomena gerhana matahari total bisa disaksikan secara jelas.
“Rencananya pengamatan akan mengambil tempat di lapangan tenis di kawasan Bosscha yang posisinya strategis untuk melihat proses gerhana matahari secara jelas,” kata wanita yang juga koordinator Universe Awareness for Children (UNAWE) Indonesia ini.
Menurutnya GMT akan terlihat di Bandung dan sekitarnya tidak secara total namun sebesar 88,76%. Sedangkan GMT terlama di Indonesia akan terjadi di Kabupaten Bangai Sulawesi Tengah selama 2 menit 50 detik.
Dikatakannya, ada dua cara melihat gerhana matahari tersebut, yaitu dengan cara langsung dan tidak langsung. Cara melihat secara langsung yaitu dengan menggunakan mata langsung dengan bantuan kaca mata anti sinar matahari atau kacamata khusus, dan cara yang kedua adalah dengan menggunakan teleskop. (fik)