SOREANG, Balebandung.com – Bupati Bandung Dadang Supriatna melakukan soft launching buku karya tulisnya berjudul ‘Bedas Manunggal, Studi Kajian Al-Quran’ di Gedung Moch Toha Soreang, Rabu (7/8/2024). Peluncuran buku bertema Pancasila tersebut dilakukan bertepatan dengan hari kelahirannya 7 Agustus.
Bupati Dadang Supriatna adalah kepala daerah pertama di Indonesia yang menulis dan menuangkan buah pikirannya tentang Pancasila menjadi sebuah buku dan diterbitkan secara resmi oleh penerbit.
Buku “Bedas Manunggal” merupakan karya kedua dari Kang DS, sapaan Dadang Supriatna, yang diterbitkan Penerbit Erlangga. Sebelumnya, Bupati Bandung menerbitkan buku berjudul ‘Pancasila dan Kewarganegaraan’ pada 2023.
Kang DS menjelaskan buku karyanya yang berjudul ‘Bedas Manunggal, Studi Kajian Al-Quran’ menggabungkan tiga pilar utama yakni Al-Quran, Pancasila dan Falsafah Budaya Sunda.
“Ternyata setelah saya bedah dan saya dalami, antara Al-Quran, Pancasila dan Falsafah Budaya Sunda itu tidak ada pertentangan. Sebenarnya Pancasila itu adalah implementasi kandungan Al-Quran,” ungkap Kang DS.
Ia mencontohkan, Sila Pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, merupakan penjabaran dari beberapa ayat Al-Quran. Begitu pun dengan penjelasan dan butir-butir Pancasila, yang selaras dengan ajaran-ajaran agama yang terkandung dalam Al-Quran.
Ia menjelaskan buku ‘Bedas Manunggal’ tersebut merupakan sebuah referensi tentang Pancasila dan filosofinya untuk pembentukan karakter diri, serta memperkuat identitas generasi muda melalui penggabungan tiga pilar pedoman yakni Pancasila, agama dan budaya.
“Saya berharap melalui buku Bedas Manunggal ini dapat berkontribusi terhadap pembentukan karakter anak-anak kita supaya menjadi generasi muda yang berkarakter dan berakhlakul karimah,” ucap Kang DS.
Secara garis besar, buku karya Dadang Supriatna ini menjelaskan korelasi dan sinergi harmonis antara gabungan tiga pedoman bangsa Indonesia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari yakni Pancasila, ajaran agama dan falsafah budaya.
Menurutnya, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, bukan hanya sebuah ideologi, tetapi juga pedoman moral dan etika dalam berbagai aspek kehidupan, untuk menciptakan individu yang berintegritas dan bertanggung jawab.
Sementara itu, wawasan mendalam tentang bagaimana agama dengan segala ajarannya, berfungsi sebagai kompas moral dan sumber kekuatan batin untuk memperkuat karakter diri terutama bagi kaum generasi muda.
Kang DS pun menilai Budaya Sunda dapat memperkaya karakter dan membentuk identitas yang kuat melalui kebiasaan, tradisi dan filosofi-filosofi luhur yang hidup dan berkembang di masyarakat.
“Al-Quran adalah pedoman umat Islam dan mukjizat Nabi Muhammad SAW. Lalu diutusnya Nabi Muhammad adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Inilah yang jadi patokan,” tuturnya.
“Ketika saya dalami, Pancasila dan budaya ini juga mengatur dan berbicara soal akhlak dan karakter bangsa. Ini selaras dengan Al-Quran. Tidak ada satu kalimat pun dalam Al-Quran yang menyebut manusia harus saling membenci. Artinya semua mengajarkan akhlak yang baik, semua mengajak kebaikan,” lanjut Kang DS.
Dadang berharap buku ‘Bedas Manunggal’ tersebut dapat menjadi buku referensi untuk bidang studi Pancasila dan Muatan Lokal Pendidikan Karakter anak-anak di seluruh sekolah, mulai dari SD hingga SMA.
“Saya persembahkan buku ini untuk masyarakat Kabupaten Bandung terutama bagi para orang tua, guru serta para pelajar di Kabupaten Bandung,” ujarnya.
Bupati yang telah menerima lebih dari 350 penghargaan selama 3 tahun menjabat ini juga menyebut buku hasil buah pikirannya tersebut merupakan bentuk rasa syukur dirinya atas segala kenikmatan yang telah diberikan Allah SWT. Terutama mensyukuri nikmat umurnya yang telah memasuki usia 53 tahun.
“Ini juga sebagai bentuk rasa syukur saya sebagai manusia. Di usia saya yang sudah 53 tahun, saya ingin lebih memberikan manfaat bagi orang lain. Semoga buku ini bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Bandung, umumnya untuk masyarakat Indonesia,” ucap Bupati Bandung. ***