PASEH,balebandung.com – Bupati Bandung HM Dadang Supriatna kembali melaksanakan program saba desa atau bunga desa (bupati ngamumule desa) ke-11 di Kampung Cijengkol Desa Cipaku Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung, Senin (29/8/2022).
Saba desa Bupati Bandung yang didampingi istrinya, Hj. Emma Dety Dadang Supriatna itu menyempatkan diri menginap di rumah warga, yang rumahnya diperkirakan sudah tidak layak huni dan menjadi sasaran perbaikan melalui program rumah tidak layak huni (rutilahu).
Kali ini, orang nomor satu itu menginap di rumah milik pasangan suami istri, Uwon (63) dan Fitri (58). Dalam kesehariannya, Uwon adalah buruh serabutan dan sesekali sebagai buruh tani untuk memenuhi kebutuhan hidup anak-anaknya maupun keluarganya.
Baik Uwon maupun Fitri, sudah cukup lama menetap di kampung tersebut. Uwon pun terlihat bahagia dan senang, saat rumahnya menjadi tempat menginap Bupati Bandung bersama istrinya dalam program saba desa tersebut.
“Pak Uwon, Bu Fitri, abdi sareng istri abdi bade nyuhungkeun widi nginep di bumi Pak Uwon. Manawi diwidian,” kata Dadang Supriatna.
Tanpa sungkan, Uwon bersama Fitri tanpa sungkan mengizinkan Bupati Bandung bersama istrinya menginap di rumahnya. Uwon pun mengakui bahwa rumahnya sangat sederhana, dan sudah cukup lama dibangun.
“Mangga Pak, ari kersa mah,” kata Uwon. Uwon pun mengaku senang Bupati Bandung singgah di rumahnya, untuk menginap semalam.
Untuk diketahui, Bupati Bandung menginap di rumah warga itu tidak lain ingin lebih dekat menjalin silaturahmi antara pemerintah dengan warganya.
“Supaya bisa melihat langsung kondisi warga dalam kesehariannya,” kata Kang DS, panggilan akrab Dadang Supriatna.
Bupati Bandung pun berusaha untuk menjalin komunikasi dengan sejumlah warga, terkait dengan kondisi kesehariannya. Mulai dari mempertanyakan pekerjaan sehari-hari, hingga pendapatan yang diterima dari pekerjannya itu.
Bupati Bandung juga menanyakan tentang anak-anaknya, terutama yang masih sekolah karena pendidikan sangat penting bagi anak usia sekolah.
Karena saat ini, Pemerintah Kabupaten Bandung sedang fokus pada penambahan unit baru sekolah, baik SD maupun SMP. “Kita sedang mengusulkan penambahan sekolah baru untuk SMA sebanyak 22 unit, yang diusulkan ke Provinsi Jabar,” katanya.
Kang DS mengatakan, melaksanakan program saba desa ini, merupakan program rutin untuk serap aspirasi langsung dari masyarakat.
“Supaya saya tidak hanya mendengar laporan saja. Asal bapak senang, tapi ingin mendengar langsung aspirasi dari masyarakat. Supaya tahu persis kondisi riil di lapangan yang sebenarnya,” katanya.***