Bupati Apresiasi Pasanggiri Pop Sunda Damas Kab Bandung

oleh
oleh
Bupati Bandung Dadang M Naser menerima cindera mata dari Damas Cakaba usai beruadiensi di Rumah Dinas Bupati di Soreang, Selasa (22/10/19).
Bupati Bandung Dadang M Naser menerima cindera mata dari Damas Cakaba usai beruadiensi di Rumah Dinas Bupati di Soreang, Selasa (22/10/19).

SOREANG, Balebandung.com – Daya Mahasiswa Sunda Cabang Kabupaten Bandung (Damas Cakaba) beraudiensi dengan Bupati Bandung Dadang M Naser, bertepatan Hari Santri Nasional ke-4, Selasa (22/10/19).

Kehadiran jajarang pengurus Damas Cakaba di rumah dinas bupati ini dalam rangka silaturahmi dan memperkenalkan jajaran pengurus Damas Cakaba kepada Bupati Bandung, serta menyampaikan program kerja Damas Cakaba, salah satunya Pasanggiri Pop Sunda se-Kabupaten Bandung 2019.

Bupati Bandung Dadang M Naser mengapresiasi keberadaan kepengurusan Damas di Kabupaten Bandung dan berharap dapat dapat memberikan kontribusi dalam pelestarian dan pengembangan seni budaya sunda khususnya di Kab Bandung.

“Saya mengapresiasi program mahasiswa dari Damas Kabupaten Bandung yang ingin lebih mempopulerkan budaya Sunda, khususnya Basa Sunda melalui Pasanggiri Pop Sunda di Kabupaten Bandung. Sehingga penggunaan Basa Sunda dalam pergaulan sehari-hari menjadi gaya hidup sehari-hari masyarakat Sunda,” ucap bupati dalam Basa Sunda.

Bupati mengakui Pemkab Bandung pun ada program Jumat Nyunda, di mana penggunaan bahasa Sunda dalam aktivitas berpemerintahan di Kabupaten Bandung harus dilakukan setiap hari Jumat. Namun tantangannya, kata Kang DN, sapaan Dadang Naser, adalah masalah undak unduk basa di mana ada basa Sunda keseharian atau pergaulan ada juga basa Sunda formal yang resmi.

“Kami juga masih menerapkan program Jumat Nyunda di mana setiap hari Jumat seluruh PNS harus berbahasa Sunda. Walaupun masih bercampur dengan Bahasa Indonesia. Saat rapat misalnya, awalnya berbahasa sunda, mengucapkan salam sampurasun saat awal pembukaan, tapi di akhir tetap saja “ngagejlig” melompat lagi ke Bahasa Indonesia,” selorohnya.

Kang DN berharap agar setelah Pasanggiri Pop Sunda digelar, pembinaan terhadap peserta pasca pasanggiri pun bisa dilakukan, serta kawih asuh barudak tetap dimunculkan. “Saya juga berharap Pasanggiri Pop Sunda yang digelar Damas ini bisa menjadi agenda tahunan, sehingga bisa masuk ke industri musik,” ucap Kang DN.

Baca Juga  PAI Jabar Ingin Ciptakan Desa Wisata Anggrek di Kab Bandung

Bupati juga berpesan agar dalam upaya melestarikan seni budaya pun diperlukan berbagai inovasi sehinga seni budaya bisa menyesuaikan dengan jamannya. “Budaya itu kan hasil cipta, rasa, karsa manusia. Jadi, harus lebih kreatif dan inovatif. Bahkan kalau perlu mendobrak pakem yang ada untuk melahirkan inovasi,” kata Dadang.

Bupati Bandung Dadang M Naser menerima cindera mata dari Damas Cakaba usai beruadiensi di Rumah Dinas Bupati di Soreang, Selasa (22/10/19).

Sementara itu Sesepuh Damas Cakaba Erik Achmad Albar mengatakan pihaknya akan menggelar Pasanggiri Pop Sunda pada akhir November 2019. Menurutnya Pasanggiri Pop Sunda tahun ini merupakan yang kedua kalinya setelah Damas Cakaba sukses dalam penyelenggaraan Pasanggiri Pop Sunda tahun 2018.

“Pasanggiri Pop Sunda tahun lalu sukses digelar dengan menghasilkan para juara di tingkat pelajar SD, SMP dan SMA. Bahkan ada juara dari pelajar SD yang sudah bikin rekaman lagu. Nah, tahun ini kami akan menggelar lagi Pasanggiri Pop Sunda yang kedua dengan agak berbeda peserta di mana peserta lebih umum lagi, bukan sekadar melibatkan para pelajar,” jelas Erik.

Menurutnya dalam pasanggiri ini para juara 1, 2, dan 3 dari tiap kategori memperebutkan piala tetap, trophy bergilir, sejumlah uang pembinaan dan sertifikat penghargaan. Erik mengungkapkan animo kalangan pelajar dan sekolah terhadap seni budaya sunda khususnya genre pop sunda terbilang cukup tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan membeludaknya peserta.***

No More Posts Available.

No more pages to load.