SOREANG, Balebandung.com – Bupati Bandung Dadang Supriatna mengapresiasi peranan dan kinerja dari para penyuluh agama yang tergabung dalam Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (Ipari) Kabupaten Bandung.
Hal itu diungkapkannya saat Koordinasi Lintas Agama dan Lintas Sektoral di Lingkungan Pemerintah dan Kemenag Kabupaten Bandung, bertema “Menggagas Resolusi Tuntas Menuju Kabupaten Bandung Lanjut Bedas”, di Sutan Raja Soreang, Kamis (1/8/2024).
Bukan hanya para penyuluh agama Islam saja, tapi juga Kristen, Hindu dan Budha. Bupati Bandung berpesan agar silaturahmi lintas agama ini tetap mempertahankan kebersamaan dan kondusivitas di Kabupaten Bandung.
“Saya sangat bangga dan rindu, hingga hari ini bisa bertemu seluruh tokoh agama, para penyuluh agama yang ada di Kabupaten Bandung, atas prakarsa Ketua Ipari yang diperkuat Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bandung,” ucap bupati.
Bupati Dadang Supriatna yang akrab disapa Kang DS ini menilai penting akan peran strategis para penyuluh agama, karena mereka berperan bersentuhan langsung dengan masyarakat dalam menjalankan tugasnya.
“Para penyuluh dan tokoh agama ini berperan memberikan pencerahan kepada umatnya. Memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat akan program-program pembangunan pemerintah,” ujarnya.
Seperti di Kabupaten Bandung saat ini ada 13 Program Prioritas Bupati Bandung sudah berjalan. Di antaranya, program insentif guru ngaji, yang merupakan implementasi misi keempat Kabupaten Bandung Bedas, yaitu mengoptimalkan tata kelola pemerintahan melalui birokrasi yang profesional dan tata kehidupan masyarakat yang berdasarkan nilai-nilai keagamaan.
Pada kesempatan itu Kang DS juga berpesan bagi para penyuluh agama non muslim yang belum mendapatkan insentif bulanan, bisa mengajukannya ke Pemkab Bandung melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Bandung.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada para penyuluh dan tokoh agama yang sudah memberikan pemahaman kepada masyarakat akan 13 Program Prioritas dengan cara masing-masing melalui pendekatan agama,” kata Bupati Bedas.
Program lainnya di bidang kesehatan dengan penambahan lima buah rumah sakit di Kabupaten Bandung, selama kepemimpinannya. Antara lain RSUD Bedas Cimaung, Kertasari, Tegalluar, Arjasari dan Pacira. Ditambah pembangunan unit sekolah baru, yaitu 20 SMP.
“Untuk menunjang pendidikan, ada program BESTI (Beasiswa Ti Bupati). Pada tahun 2023 dianggarkan 125 mahasiswa, tahun 2024 ini 250 mahasiswa dan tahun 2025 dianggarkan 500 mahasiswa. Hal ini untuk mendorong rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bandung meningkat,” urainya.
“Program BESTI ini bagi masyarakat Kabupaten Bandung yang punya prestasi. Tetapi orang tuanya tidak punya kemampuan secara ekonomi. Maka kita berikan beasiswa sampai selesai sarjana,” imbuhnya.
Termasuk kepada para ASN berikan reward beasiswa untuk melanjutkan program S2 maupun untuk dokter spesialis. “Apabila sudah lulus wajib jadi dokter spesialis di Kabupaten Bandung,” tandasnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bandung, Cece Hidayat mengatakan Koordinasi Lintas Agama dan Lintas Sektoral ini merupakan wujud kebersamaan yang menjadi modal untuk membangun negeri.
“Insyaa Allah ini bentuk wujud kebersamaan kita. Bandung Bedas itu tentu dalam rangka menjaga kerukunan,” ucap Cece.
Cece menandaskan, para warga Kabupaten Bandung non-muslim pun ikut berjuang membangun wilayah tempat tinggalnya.
“Mereka berjuang agar kehidupan masyarakat Bandung yang Bedas tadi tentu akan semakin kuat. Dan komitmennya telah dibangun oleh tokoh-tokoh agama yang tergabung dalam FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kabupaten Bandung,” kata Cece.
Menghadapi bulan-bulan politik yang akan datang, Cece berpesan harus tetap menjaga kerukunan di tengah perbedaan pilihan yang ada. “Jangan sampai perbedaan pilihan menjadi sendi-sendi yang akan menghancurkan persatuan dan kesatuan kita,” pesannya.***