SOREANG – Bupati Bandung Dadang M Naser memaklumi jika ada umat Islam warga Kabupaten Bandung ingin berunjuk rasa ke Jakarta pada 2 Desember nanti. Bupati menilai wajar jika umat Islam merasa terusik dengan ucapan Basuki Tjahya Purnama (Ahok) dan menuntut keadilan dan penegakan hukum atas kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok.
“Itu menunjukan bagaimana kita umat Islam punya sikap. Ketika agama yang harusnya dijaga, tapi malah dinistakan. Jadi ketika umat Islam Kabupaten Bandung berangkat ke Jakarta harus dimaklumi, karena itu ghiroh atau semangat keagamaannya terusik,” kata Dadang, Jumat (25/11/16).
Justru,kata Dadang, ghirah dalam jiwa umat Islam ini merupakan ciri keimanan seseorang. Kalau keimanannya tidak merasa terusik, justru keimanannya lemah. Padahal, kata dia, aparat kepolisian juga banyak yang beragama Islam.
“Polisi juga kan banyak yang beragama Islam. Mana yang harus ditangkap, mana yang tidak. Makanya ada pemahaman-pemahaman, termasuk dari ahlinya, ada pergerakan, diplomasi, argumentasi itu ada bagian-bagiannya,”ujarnya.
Menyikapi keadaan ini, lanjut Dadang, sebaiknya semua pihak harus menyadari. Ketersinggungan umat Islam ini, menandakan adanya sesuatu yang dirasakan tidak adil bagi umat Islam. Kata dia, ini merupakan tak’jir atau peringatan untuk semuanya. “Ini artinya ada tak’jir atau peringatan kepada semua pihak. Ada yang dirasa tidak adil, hukum harus ditingkatkan,”kata dia.
Dadang melanjutkan, permasalahan unjuk rasa itu, justru menunjukan toleransi umat Islam di mana keharmonisan umat beragama di Indonesia yang selama ini sangat baik, terusik oleh pernyataan Ahok.
Jadi, kata dia, masalah sebenarnya bukan ketidaktoleran umat Islam terhadap agama lain, tapi ketersinggungan umat dengan pernyataan Ahok. “Permasalahan unjuk rasa itu bukan tidak toleransi. Justru ada yang terusik dengan apa yang disampaikan oleh Ahok, bukan soal kristennya,”ungkap bupati.
Bahkan yang merasa terusk itu bukan hanya umat Islam, tapi juga umat beragama lain. Karena selama ini hubungan sosial antar umat beragama di Indonesia terjalin dengan baik. Seperti dalam perdagangan, sosial bidang lainnya, tanpa disekat oleh perbedaan ras dan agama. Pernyataan Ahok inilah yang justru memicu kekhawatiran non muslim di Indonesia.
“Umat non muslim juga merasa terusik. Karena selama hubungannya terjalin dengan baik, seperti di sini juga banyak umat nasrani selama ini justru mereka cukup nyaman hidup di tengah-tengah masyarakat muslim kok,” ujarnya.