
SOREANG – Sebagai upaya peningkatan pelayanan publik dan pembangunan Information Communication and Transaction (ICT) di Kabupaten Bandung, Pemkab Bandung bekerja sama dengan PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. melalui penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) implementasi smart city Kabupaten Bandung.
Bupati H.Dadang M.Naser,SH.,M.Ip menegaskan, dengan ditandatanganinya kesepahaman tersebut bertujuan untuk mempermudah jalannya komunikasi, informasi juga transaksi untuk pelayanan publik oleh pemerintah, juga aktivitas masyarakat.
“Ini merupakan upaya peningkatan percepatan dalam hal informasi komunikasi dan transaksi, terhadap pelayanan publik, semua dinas harus memacu kinerja dari MoU yang dilakukan hari ini. Tentu saja proses pelayanan publik akan semakin prima,” ucap Bupati usai penandatangan MoU bersama PT.Telkom di rumah dinasnya, Senin (25/9/17).
Lebih lanjut Bupati menekankan agar kerjasama tersebut juga akan memperkuat program Bandung Seribu Kampung. Selain mempermudah kinerja pelayanan publik, masyarakat yang ingin mendapat pelayanan juga akan akan lebih efektif jika ICT tersebut sudah diterapkan.
‘’Kedepannya, pemerintah dapat memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Aplikasi yang nantinya akan diterapkan di tiap dinas, kecamatan dan kelurahan, seperti pelayanan APBD, PBB, pelayanan kesehatan dan lainnya,’’ ucapnya.
Bupati berharap dengan diterapkannya ICT di Kabupaten Bandung, pemerintah dan masyarakat bisa bekerja sama untuk memanfaatkannya, termasuk dalam rangka mendongkrak perekonomian Bandung Program 1.000 Kampung yang existingnya sudah berjalan sebagian.
General Manager PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Hendrawan,ST.,MM menerangkan pihaknya akan menerapkan Smart City untuk pelayanan bagi pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. Contohnya seperti perizinan, pajak, elektronik pajak, smart penerangan jalan umum, smart goverment, infrastruktur untuk kelurahan/kecamatan, puskesmas, rumah sakit, pendidikan, pelaporan elektronik, transaksi jual beli, kependudukan.
‘’Ini memang sudah menjadi tuntutan kota berkembang. Dari 31 kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung, 8 diantaranya masih belum terkoneksi internet. Namun untuk progres tiga tahun pertama, kita akan bangun smart city Kota Soreang terlebih dahulu dan kecamatan lainnya menyusul,” ungkap Hendrawan.
Menurutnya hal yang terpenting untuk menerapkan smart city adalah sudah terbangunnya infrastruktur di wilayah tersebut. Sehingga pemerintah bisa mudah melayani warganya, masyarakat juga lebih aman dan nyaman, serta industri merasa lebih mudah transaksi dengan kepastian. “Sebab menurut survei internasional, setiap 10 % broadband akan menumbuhkan 1,2% pertumbuhan ekonomi,” sebutnya.