KUTAWARINGIN – Bupati Bandung H. Dadang M. Naser membuka Kejuaraan Pencak Silat Bupati Cup 2019 Antar Pelajar. Event yang digagas Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Bandung tersebut berlangsung mulai 22 – 24 Maret 2019. Bupati mengatakan dengan terselenggaranya kejuaraan tersebut, akan tergali potensi-potensi atlit untuk berbicara di tingkat dunia.
“Atlit-atlit asal Kabupaten Bandung terus mendapatkan prestasi di tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar), dan turut pula menyumbangkan prestasi pada ajang Asian Games 2018. Semoga dengan adanya kompetisi semacam ini, akan menelurkan bibit-bibit atlit, serta meningkatkan kekuatan pencak silat untuk melanglangbuana ke pentas dunia,” kata bupati saat pembukaan di Gedung Gymnasium Gelora Sabilulungan Si Jalak Harupat (SJH) Kecamatan Kutawaringin, Jum’at (22/3/19).
Kejuaraan pencak silat di kawasan SJH itu, diikuti 452 peserta yang berasal dari 137 sekolah tingkat SD, SMP dan SMA, serta dilatih dan dibina 41 perguruan pencak silat yang ada di Kabupaten Bandung. Dadang Naser menyebut, Sabilulungan merupakan karakter yang juga ada dalam diri para pendekar.
“Ajaran filosofis Sabilulungan ini adalah karakter padepokan yang ada di Kabupaten Bandung. Paguron (perguruan) pencak silat mengajarkan silih asah, silih asih, silih asuh, sabar, inovatif, kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas serta leber wawanen (besar keberanian),” sebut Dadang.
Dirinya mengimbau agar pola pembinaan pelatih, juga ekstra kurikuler muatan lokal (mulok) untuk para pelajar, terus dikuatkan. Hal tersebut diperlukan dalam rangka melahirkan kader-kader pendekar silat di Kabupaten Bandung.
“Pencak silat merupakan budaya asli bangsa Indonesia. Kejuaraan semacam ini merupakan salah satu upaya melestarikan dan menanamkan rasa cinta terhadap budaya bangsa. Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi dan terus meningkatkan kualitas kejuaraan yang lebih baik di masa yang akan datang,” harapnya.
Dalam acara pembukaan tersebut, juga dilantik 103 orang pengurus IPSI kabupaten dan 31 pengurus IPSI kecamatan masa bhakti 2018 – 2022. Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) IPSI Jabar H. Phinera Wijaya, mengapresiasi pelantikan tersebut.
“Saya mengharapkan kegiatan ini dapat dijadikan momentum perbaikan, penyempurnaan dan revitalisasi pencak silat, untuk semakin mengangkat prestasi dan pembinaan di Kabupaten Bandung. Sehingga mampu menjadikan Bandung sebagai lumbung atlit pencak silat Jabar dan nasional,” harap Phinera Wijaya.
Pembinaan prestasi menurutnya bukan perkara instan dan mudah serta membutuhkan proses yang sistematis, berjenjang dan berkelanjutan. “Perjuangan ini harus didukung oleh semua stakeholder dan semua pihak harus ikut ambil bagian,” imbuhnya.
IPSI Jabar, bersama seluruh kepengurusan IPSI di Indonesia, saat ini tengah berupaya agar pencak silat dapat terus dipertandingkan di ajang Olimpiade. “Selain itu kami juga tengah mendorong dan membantu pemerintah, untuk membawa pencak silat Goes to UNESCO (United Nations Educational, Scientific dan Cultural Organization), agar bisa menjadi warisan tak benda asal Indonesia,” tambah Phinera.
Sementara Ketua IPSI Kabupaten Bandung AKBP Drs. H. Sumintha mengatakan, dengan dilantiknya kepengurusan baru, pihaknya akan merangkul seluruh pelatih yang ada di Kabupaten Bandung.
“Dulu hanya 3 dari 52 paguron yang aktif. Setelah kami gali, jumlahnya ternyata mencapai 270 paguron. Sebagai awal program, kami akan tugaskan pengurus IPSI kecamatan, untuk menggali potensi-potensi pelatih dan wasit pencak silat sampai ke tingkat desa,” pungkas Sumintha.***