SOREANG – Di sela olahraga pagi, Bupati Bandung H. Dadang M Naser, SH., S.Ip., M.Ip sempat mengunjungi Pasar Ikan Modern (PIM) di Desa Cingcin Soreang, Jumat (1/2/18). Pada kunjungannya tersebut, bupati mengungkapkan pihaknya akan terus menggenjot pembangunan sarana dan prasarana PIM.
“Kalau dari sisi konstruksi sudah baik. Tapi jika lihat dari sarana penunjang, ini baru masuk kategori pasar sehat, bukan pasar modern. Insyaallah jika tidak ada halangan lagi, pertengahan tahun ini pembangunan PIM sudah siap seratus persen,” ungkap bupati.
Bupati menilai, sejumlah sarana dan prasarana seperti tempat parkir, eskalator dan food court harus disediakan pada PIM tersebut.
“Di sini harus ada eskalator, agar memudahkan akses pengunjung jika ingin ke tempat food court di atas. Selain itu, tempat parkir yang nyaman, sirkulasi udara yang baik, sumur air dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) harus diperhatikan,” papar Dadang.
Dengan hadirnya PIM tersebut, Dadang berharap kebutuhan protein dan gizi masyarakat Kabupaten Bandung dapat terpenuhi.
“Hal ini juga dapat mengintervensi kasus stunting di Kabupaten Bandung. Stunting sendiri tidak hanya diderita oleh masyarakat menengah ke bawah, tapi menengah keataspun bisa terkena stunting. Ini akibat pola makan yang tidak sehat, di mana masyarakat lebih memilih makanan instan dan siap saji,” terangnya.
Stunting sendiri, lanjut Dadang merupakan kasuistik. Oleh karena itu pihaknya akan mengantisipasi dengan berbagai macam makanan berkualitas termasuk ikan.
“Karena masih banyak masyarakat yang tidak suka makan ikan, di sini juga akan disedikan berbagai macam produk makanan olahan dari ikan, seperti pindang, nugget ikan maupun keripik ikan. Selain itu, limbah dari tulang ikan juga bisa dimanfaatkan menjadi tepung ikan yang nantinya dapat dicampur dengan makanan khas sunda seperti cireng dan bala-bala” ungkap bupati.
Melalui PIM ini juga, Bupati Bandung berharap perekonomian masyarakat dapat ikut meningkat. “Selain sebagai pusat suplai ikan air tawar dan air laut, PIM juga bisa menambah aset wisata kuliner di Kabupaten Bandung, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” tutup Dadang.***