SOREANG – Bupati Bandung Dadang Naser mengaku kecewa ngaretnya progres pembangunan Jalan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja). Menurutnya sudah berkali-kali kontraktor menggeser progres waktu yang sudah dijanjikan. Bahkan bupati pesimis Tol Soroja tuntas April 2017.
“Saya kesel juga sama progres pembangunan Tol Soroja ini terhambat. Tentu ini juga berdampak dan merugikan Pemkab Bandung, pertumbuhan di Kabupaten Bandung jadi terhambat. Saya sendiri pesimis tol ini bakal rampung April. Kalau sudah begini kan profesionalisme kontraktornya sudah dipertanyakan,” ungkap bupati kepada wartawan di Masjid Alfathu Soreang, Jumat (3/2/17).
Menurut Dadang dalam pengerjaan proyek mestinya kontraktor sangat mempertimbangkan akurasi penyelesaian waktu pengerjaan. Sebab standar operasional prosedur (SOP) pembangunan jalan tol pun sudah ada.
“Saya minta progres pembangunannya segera ditingkatkan. Kerjanya jadi 24 jam biar lebih cepat, tambah pegawainya. Kalau ada sub kontraktor, tolong pembayarannya yang benar ke sub kontraktor itu, jangan dianjuk. Investor itu kan harus benar. Kalau tidak dibayar-bayar kan akhirnya sub kontraktor juga mundur nggak mau melanjutkan karena belum dibayar,” tandasnya.
Belum lagi, imbuh Dadang, setelah jalan tol terbentang, pembangunan jalan arteri pun harus dilakukan oleh pemerintah pusat, Pemprov Jabar dan Pemkab Bandung dan pihak swasta, sebagai larian dari jalan tol dan dalam rangka percepatan pertumbuhan Kota Soreang.