
SOREANG – Sebanyak 7.000 formasi lowongan kerja dibuka 57 perusahaan besar di Kabupaten Bandung. Seiring perjalanan waktu, jumlah penduduk Kabupaten Bandung mengalami peningkatan dari 3.470.393 jiwa pada tahun 2014 menjadi 3.534.111 jiwa hingga akhir tahun 2015.
Bupati Bandung H. Dadang M Naser mengatakan, Pemkab Bandung akan terus berupaya mengurangi jumlah pengangguran. Apalagi lambat laun penyerapan tenaga kerja di sejumlah proyek dalam negeri dan luar negeri terus bergulir. Sehingga tidak heran jika angka pengangguran mengalami penurunan.
“Tercatat angka pengangguran Tahun 2012 sebesar 11,61% turun menjadi 10,12% tahun 2013. Penurunan kembali terjadi pada Tahun 2014 sebesar 8,48% dan terakhir Tahun 2015 menjadi 4,03%,” urai Bupati saat pembukaan Bursa Kerja di Dome Balerame Soreang, Rabu (23/11/16).
Demikian halnya dengan jumlah angkatan kerja setiap tahun terus bertambah, hingga mencapai 1.782.302 orang. Dari data yang ada tingkat pengangguran masa kerja tahun 2012 berkisar 65,92%, mengalami penurunan di tahun 2013 menjadi 65,13%. Pada tahun 2014 naik menjadi 66,16%.
Penambahan angka tersebut tentunya menurut Dadang jadi pekerjaan rumah bagi Kabupaten Bandung, yang selama ini dikenal sebagai daerah industri dan pertanian. Guna mengurai persoalan tersebut, bupati segera mengambil kebijakan strategis di bidang ketenagakerjaan. Dengan satu harapan, adanya penyerapan angkatan kerja sekaligus mengurangi angka pengangguran.
Tercatat ada beberapa kebijakan di bidang ketenagakerjaan yang jadi garapan daerah ini. Diantaranya penyelenggaraan Bursa Tenaga Kerja (Job Fair), Pembangunan BLK (Balai Latihan Kerja), Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi pencari kerja untuk 3.120 orang, kerjasama diklat dengan metoda 3 in 1, yaitu pelatihan, pemagangan, penempatan untuk 1.900 orang, pelatihan berbasis kewirausahaan melalui bimbingan teknis teknologi tepat guna untuk 1.125 orang, di samping kegiatan Start and Improve Your Business bagi 600 orang.
Untuk mengimplementasikan program tersebut, Pemkab Bandung tidak tanggung-tanggung mengeluarkan dana senilai Rp 11,3 milyar yang diperoleh dari APBD Tahun 2012-2013-2014-2015.
“Kita sengaja membekali mereka dengan berbagai pelatihan keterampilan, agar mereka bisa bersaing di pasar dunia kerja. Karena tanpa keterampilan sekarang ini sulit memperoleh pekerjaan,” ungkapnya.
Tahun 2015 jumlah angkatan kerja ada 1.782.302 orang, sementara jumlah orang yang tidak bekerja yang yang ada di catatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kab Bandung sebanyak 123.783 orang.
Kepala Disnakertrans Kab Bandung Drs. Rukmana menjelaskan terjadinya penurunan angka pengangguran, didorong pula oleh makin maraknya berbagai proyek PMA dan PMDN ke Kabupaten Bandung yang mampu menyerap ribuan tenaga kerja.
“Tahun 2015 jumlah investasi tercatat Rp9,4 trilyun yang menyerap tenaga kerja sebanyak 66.869 orang. Sebagian penyerapan tenaga kerja terjadi pada proyek skala besar sebanyak 55.005 orang, skala menengah sekitar 5.081 orang dan skala kecil 5.783 orang,” sebut Uu.
Beberapa pengamat ketenagakerjaan memprediksi, jumlah investasi akan terus mengalir ke Kabupaten Bandung seiring dengan masuknya akses jalan Tol Soroja, di samping semakin kondusifnya kehidupan socsal politik dan kemudahan di bidang investasi. “Fenomena ini tentunya perlu disikapi secara cermat oleh para calon tenaga kerja,” saran Uu.
Job Fair ini akan berlangsung selama 3 hari, 23 – 25 Nopember 2016. Stand peserta Job Fair akan dibuka pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB.