
SOREANG – Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan khususnya di wilayah Kabupaten Bandung dalam seminggu ke depan intensitasnya akan naik.
Oleh karena itu Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser, S.H., S.Ip., M.Ip., melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Markas Komando (Mako) BPBD Kab Bandung guna memastikan kesiapan personil, perlengkapan maupun logistik untuk mengantisipasi kejadian-kejadian ekstrim yang ada di Kab Bandung.
Dari hasil sidak tersebut Dadang M Naser menilai SDM, perlengkapan, maupun logistik yang disiapkan BPBD Kab Bandung sudah cukup memadai. Jumlah personil yang standby di BPBD ada 60 orang dan relawan di tiap kecamatan ada 5 orang.
“Meski tidak dikatakan ideal, para personil di BPBD Kabupaten Bandung telah siaga, profesional dengan keikhlasan dan kesigapan, kerja keras, kerja cerdas dan koordinasi dengan relawan dan komunitas peduli bencana alam di Kab Bandung,” ungkap Dadang kepada wartawan usai sidak di Mako BPBD Kab Bandung, Rabu (1/3/17) sore.
Di Mako BPBD Kabupaten Bandung, 30 personil standby, 1 unit escavator, perahu karet, motor dan mobil rescue, mobil dapur umum, WC mobile. Logistik seperti family kit, terpal, selimut, cangkul, sekop, karung, tikar lipat, tikar plastik, selimut, matras, paket kesehatan keluarga, kids ware, masker, air mineral dan makanan siap saji juga sudah disiapkan.
“Logistik dan peralatan ini nantinya akan dikirimkan sesuai dengan kebutuhan di masing-masing daerah yang rawan bencana, sesuai Protap dan SOP-nya,” jelas Dadang
Untuk wilayah Baleendah dan Dayeuhkolot disiapkan 20 personil yang selalu stand by, 3 buah perahu karet, 3 unit sepeda motor, 3 unit mobil rescue dan dapur umum, semua disiapkan di Baleendah.
Posko-posko pengungsian sudah disiapkan, untuk wilayah Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang yaitu di Gedung Inkanas. Fokus pembersihan saluran air di wilayah ini juga tengah dilakukan. Bekerjasama pula dengan Dinas Sosial untuk penyaluran logistik, 500 jiwa 215 KK di beberapa titik pengungsian.
Toilet, tangki air bersih, akan mudah disalurkan jika masyarakat tidak membuat posko pengungsian masing-masing. Jika masyarakat korban bencana semua berada di posko-posko pengungsian yang disediakan pemerintah, maka masyarakat diupayakan terlayani baik air bersihnya, obat-obatannya, maupun bahan makanannya.
“Saya menghimbau kepada masyarakat korban bencana untuk tidak membuat posko sendiri agar penyaluran logistik lebih mudah,” lanjutnya.
Dadang mengucapkan terima kasih atas kinerja dan kesiapan BPBD Kabupaten Bandung bekerjasama dengan para relawan kebencanaan selama ini yang mendapat respon dan apresiasi dari masyarakat, namun sosialisasi harus tetap dilakukan melalui forum camat.
“BPBD cukup siap menghadapi berbagai bencana rutin tahunan maupun bencana tiba-tiba yang setiap saat bisa terjadi,” kata bupati.
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui atau berkoordinasi mengenai kebencanaan di wilayah Kab Bandung, BPBD Kab Bandung menyediakan layanan hot line, yaitu 081214284944 untuk SMS center, dan 022-85872591 untuk Call center.