SOREANG – Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, S.H, S.Ip, M.Ip meminta jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung untuk mewujudkan 5 prioritas pembangunan secara komprehensif dengan mengesampingkan ego sektoral.
Saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kabupaten Bandung Tahun 2018 di Gedung Mohamad Toha Soreang, Rabu (14/3/18), Bupati menandaskan erencanaan pembangunan di Kabupaten Bandung masih terfokus pada lima prioritas pembangunan.
“Bagaimana SDM ditata dan dikelola dengan lebih baik, Infrastruktur diperkuat, daya saing perekonomian lebih ditingkatkan, memperkuat bidang pangan agar tidak ada masyarakat yang gizinya buruk serta masih yang terberat adalah sektor pembangunan lingkungan yang tetap fokus pada Program Citarum Harum dan Bersih Sampah 2020,” sebut Dadang.
Ia pun berharap Perangkat Daerah (PD) senantiasa berkoordinasi dengan semua stake holder, komunitas dan masyarakat dalam gerakan Sabilulungan 1.000 Kampung. bupati meminta koordinasi terus berjalan dengan semua stake holder, komunitas dan masyarakat agar bahu membahu menjaga kampung, supaya kampungnya sejahtera bebas narkoba, bersih sampah, berwawasan lingkungan, tidak ada pangangguran, aman, hijau dan lestari.
“Adapun eksisting pembangunan Bandung Seribu Kampung, harus ada intervensi misalkan dalam sanitasi, pengelolaan sampah, ruang terbuka hijaunya, pembinaan UKM, BUMDes, dan itu semua akan komprehensif bila ditopang oleh berbagai bidang dalam perangkat daerah dan seluruh stake holder yang ada,” urai Dadang.
Terkait ketahanan pangan, zona hijau dalam tata ruang menurutnya sudah seimbang. Namun alih fungsi lahan dalam Program Sejuta Rumah tetap harus memperhatikan ruang hijaunya. Sementara untuk zona lainnya, Dadang menegaskan, sudah dievaluasi dan disegmentasi oleh pusat dan provinsi.
“Zona hijau sudah seimbang, tapi adanya alih fungsi lahan dalam Program Sejuta Rumah harus tetap memperhatikan ruang hijau, harus ada sumur resapan, ada danau yang nanti bisa dimanfaatkan agar pangan di kampung itu kuat. Segmentasi lahan sudah dievaluasi oleh pusat dan provinsi, itu sudah mulai berjalan, seperti zona abu untuk industri, zona merah untuk pertumbuhan perdagangan dan pertokoan, zona kuning untuk perumahan dan home industri, dan tadi zona hijau untuk perhutani sehingga lahan kritisnya diperbaiki,” paparnya. []