BALEENDAH, Balebandung.com – Calon Bupati Bandung nomor urut 1, Kurnia Agustina Naser memaparkan tentang pentingnya tata kelola pemerintahan yang baik untuk keberlangsungan pembangunan di Kabupaten Bandung ke depan.
Teh Nia, sapaan Kurnia, juga menyoroti tata kelola pemerintah yang sedang berlangsung saat ini. Ia melihat saat ini pemerintah memang belum bekerja secara maksimal dalam memberikan pembinaan dan pelayanan, salah satunya kepada para seniman dan budayawan.
“Saya datang ke tempat ini bukan baru sekali, tapi sudah berkali-kali. Dari mulai masuk, kita bisa melihat galeri lukisan, kalau bapak dan ibu tahu, kita selalu menggaungkan bahwa di Kabupaten Bandung tepatnya di Kelurahan Jelekong, Kecamatan Baleendah ada kampung lukis di mana di sana sang maestro bermukim,” ungkap Teh Nia di sela kampanye di Kampung Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Senin (2/11/20).
Bukan hanya lukisan, Kampung Jelekong juga terkenal dengan dalang-dalang handal. Dimana para pendahulu membuka jalan sebagai bahan inspirasi agar perkembangan perdalangan tidak stagnan. Buktinya, banyak inovasi yang sudah dilakukan oleh para dalang, seperti pada pertunjukan wayang, tiba-tiba ada wayang yang bisa mengeluarkan muntahan mie.
“Saya sangat tertarik dengan pertunjukan wayang di luar pakem seperti itu, dalam pandangan saya, itu merupakan suatu daya tarik dan inovasi dari para jenius yang bisa mengantarkan Kampung Jelekong agar bisa lebih terkenal lagi sebagai destinasi wisata,” ungkapnya.
Namun demikian, Teh Nia berpendapat potensi sebesar itu tidak akan bisa maju jika tidak terintegrasi dengan pihak-pihak yang kompeten di bidangnya seperti Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kompepar, travel dan stakeholder lainnya.
“Kalau di Jelekong ini, saya lihat belum terintegrasi. Nah, disinilah harus ada peran tata kelola pemerintah yang baik,” paparnya.
Salah satu hal yang sangat penting menurut Teh Nia adalah sinergi pedesaan dan urban yang berlandaskan religius, kultural, dan berwawasan lingkungan. Dalam hal kultural, Teh Nia sangat setuju jika hakikat keterlibatan pembinaan seniman dan budayawan dalam ikut mewarnai, memberikan edukasi, memberikan informasi yang mendidik dibarengi juga dengan pembinaan kajian dari lembaga akademisi.
“Kalau di provinsi disebut dengan Pentahelix, sebut Nia, yaitu lima unsur diantaranya akademisi, bisnis (swasta), community, government, dan media. Dimana lima hal tersebut harus terintegrasi,” kata dia.
Teh Ni mengaku Kampung Jelekong ini bisa melahirkan seniman-seniman dan budayawan-budayawan yang hebat. Meskipun disini tidak ada akademi khusus yang mengajarkan hal-hal tentang muatan lokal.
“Saya berharap kedepan khususnya di Kecamatan Baleendah ini di setiap tingkatan sekolah harus ada muatan lokal sesuai dengan potensi kearifan budaya lokal yang ada, agar bisa lebih memajukan lagi seni dan budaya khususnya disini karena memang potensinya adalah itu,” ucap Kurnia Agustina. ***