
JAKARTA, Balebandung.com – Lazada Group, bisnis e-commerce utama Alibaba di Asia Tenggara, mengumumkan penunjukan Chun Li sebagai Group Chief Executive Officer, Jumat (26/6/2020). Penunjukkan Chun Li untuk memimpin babak baru pertumbuhan Lazada dalam lingkungan digitalisasi yang demikian dinamis di wilayah ini.
Dengan pengalaman panjangnya dalam arsitektur teknologi dan strategi produk, Chun Li akan terus memperkuat posisi kompetitif Lazada melalui penerapan data technology dan lokalisasi bisnis di enam negara di mana Lazada beroperasi.
Pria yang telah menjadi Presiden Lazada Group sejak 2017 terakhir dan Lazada Indonesia CEO sejak Juli 2019 ini memiliki pengalaman mendalam tentang bisnis Lazada dan pasar e-Commerce. Chun Li menggantikan Pierre Poignant, yang kini akan menjadi asisten khusus Chairman dan CEO Alibaba Group Daniel Zhang.
“Chun adalah pemimpin berpengalaman yang bisa mewujudkan visi Lazada untuk memadukan perdagangan dan ekonomi untuk memajukan ekonomi digital Asia Tenggara,” ujar Lucy Peng, Chairwoman Lazada Group.
Di bawah kepemimpinan Pierre, kata Lucy, Lazada mengalami pertumbuhan yang sehat selama dua tahun terakhir. Sebagai salah satu pendiri Lazada, menurut Lucy Pierre telah menginspirasi kita semua dengan dedikasinya, kerendahan hati, dan keteguhannya.
“Kami sangat berterima kasih atas kontribusi Pierre dalam membangun fondasi kuat bagi kesuksesan jangka panjang Lazada.”
Chun Li adalah lulusan Universitas Peking di dua jurusan, teknik mesin dan hukum ekonomi. Mengantongi gelar master teknik mesin dari Ohio State University. Ia bergabung di Alibaba Group tahun 2014 sebagai Chief Technology Officer untuk unit usaha B2B Alibaba. Ia ditunjuk sebagai co-President Lazada bulan Juni 2017 dan sebagai CEO Lazada Indonesia CEO di bulan Juli 2019.
CEO Lazada Group, Chun Li mengatakan, prioritas Lazada adalah menciptakan nilai unik bagi para penjual dan konsumen di Asia Tenggara. E-commerce tengah mengalami momentum luar biasa di seluruh Asia Tenggara.
“Bersama para talenta lokal yang kami miliki, kami akan memperkuat inovasi digital dan pengembangan bisnis Lazada untuk membekali para penjual untuk mencapai kesuksesan dan menghadirkan pengalaman terbaik bagi para konsumen kami,” ujar Chun Li.
Lazada melayani lebih dari 70 juta konsumen di enam negara selama 12 bulan yang berakhir 31 Maret 2020. Perusahaan terus memperkuat pangsa pasarnya di Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Di periode yang sama, pesanan di Lazada Indonesia tumbuh lebih dari 170% year-on-year, yang melampaui kompetitornya di negara tersebut.
Lazada terus menerapkan strategi consumer engagement yang didorong teknologi kelas dunia dari ekonomi digital Alibaba. Pengembangan SDM lokal terus menjadi prioritas bagi Lazada. Saat ini, lebih dari 90% SDM Lazada adalah warga negara setempat.***