SOLOKANJERUK – Jelang bulan Ramadhan, Cucun Center menggelar Festival Marawis, Mushabawah Hifdzil Quran dan Pidato. Festival ini berlangsung 7-9 Mei dan diikuti oleh santri/siswa madrasah se-Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung.
Sebanyak 45 grup marawis asal madrasah se-Kec Solokanjeruk mengikuti festival kreasi seni yang diselenggarakan di Aula Yayasan H. Saepudin. Sedangkan Festival Mushabawah Hifdzil Quran dengan 72 peserta dan pidato 64 peserta. Dewan Juri Festival MHQ ini dihadiri dewan juri nasional H. Didin Saepudin Ibad dan H Tarya Witarsa untuk lomba pidato.
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia H. Cucun Ahmad Syamsurijal yang juga sekaligus dewan juri festival menerangkan, festival ini menjadi pemantik madrasah dan pondok pesantren untuk lebih kreatif.
“Ya, seperti pilihan lagu wajib Yalal Wathan dengan versi marawis menjadi dorongan agar generasi muda memiliki rasa cinta tanah air yang kuat,” kata Cucun.
Tak hanya itu, Cucun menyebutkan lomba pidato MHQ pun sebagai bentuk dorongan agar anak muda memiliki semangat untuk mengaji sekaligus kemampuan menalar Al-Quran.
“Patut diketahui, Fraksi PKB DPR RI kini terus mengupayakan Rancangan Undang-undang Pendidikan Madrasah dan Pondok Pesantren,” ujarnya. Dengan adanya undang-undang itu nanti, jelas Cucun, bangunan pesantren, madrasah, para santri sekaligus pengajar, insya Allah akan lebih diperhatikan oleh negara.
Pada kesempatan itu salah satu peserta Lomba Marawis asal Desa Bojongemas, Lia Nurul Nisa (15) mengakui kendala yang ia rasakan kala malam tiba. “Ya, peserta banyak lomba sampai malam, saya suka ngantuk saja,” ujarnya. Kendati begitu Lia tetap mengapresiasi festival ini karena menumbuhkan semangat bagi santri/siswa madrasah untuk mengaji dan berprestasi. ***