KERTASARI – Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Dewan Perwakilan Rakyat Cucun Ahmad Syamsurial berharap pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla membuktikan kampanye revolusi mentalnya dengan menghadirkan negara untuk membantu pondok pesantren.
Hal itu ia sampaikan dalam sambutan di Pondok Pesantren Nurul Huda Sukasari Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung saat Milad ke-44 Yayasan Kesejahteraan Sosial Bakti (YKSKB), Ahad (7/1/18).
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan reuni akbar ini. Lembaga pendidikan tertua di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari mesti kita dorong untuk menghasilkan pemimpin yang baik,” kata Cucun.
Anggota Komisi IV DPR RI ini bercerita langkahnya di parlemen tentang penyusunan kejelasan anggaran untuk pondok pesantren. Ia pun menegaskan sudah saatnya pemerintah Jokowi membuktikan kampanye revolusi mental dengan menghadirkan negara menghargai institusi pembentuk karakter bangsa yaitu madrasah dan pesantren.
“Ribuan pondok pesantren di Indonesia mesti dibantu oleh negara. Jangan sampai negara absen untuk menghargai lembaga pendidikan ini,” tandasnya.
Cucun menilai anggaran pendidikan pondok pesantren melalui Kementrian Agama belum ada kejelasan. Maka dari itu PKB akan terus berjuang agar lahir rancangan Undang-undang Lembaga Pendidikan Keagamaan dan Pesantren.
Menurutnya, anggaran Kementerian Agama saat ini mencapai Rp 50,4 triliun (12,1 %) dari anggaran pendidikan. Sedangkan dari alokasi Rp 416,2 T untuk fungsi pendidikan, hanya Rp1 triliun bahkan hanya Rp 800 miliar untuk pelayanan pesantren dan pendidikan keagamaan.
“Pondok pesantren membentuk karakter bangsa melalui pendidikan. Kyai dan santri merupakan penjaga negara kesatuan Indonesia ini. Tanpa komunitas pondok pesantren, identitas keindonesiaan itu tidak lengkap,” tegas Cucun.[]