BALEKOTA – Daya Mahasiswa Sunda (Damas) Puseur bersama Korps Alumni Daya Mahasiswa Sunda (Kadamas) memperingati Hari Lahir Pahlawan Nasional Raden Dewi Sartika, di Plasa Bale Kota Bandung, Selasa (4/12/18).
Kegiatan bertajuk “Mieling Raden Dewi Sartika, Refleksi Spirit Raden Dewi Sartika,” ini bertujuan mengingat perjuangan Raden Dewi Sartika yang lahir di Cicalengka 4 Desember 1884, khususnya di bidang pendidikan.
Ketua Damas Puseur Gani Presa mengatakan acara ini terselenggara berkat kerja sama dengan alumni Damas, mahasiswa serta dukungan dari Pemkot Bandung dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Tujuan mieling Dewi Sartika ini karena beliau sebagai Pahlawan Nasional yang betul-betul memperjuangkan kaum perempuan, sehingga beliau menjadi Ibu Pendidikan dan sebagai simbol perjuangan kaum perempuan, kkhususnya wanoja Sunda,” terang Gani.
Menurutnya, wanoja sunda harus mampu meneladani semangat perjuangan Dewi Sartika, dengan caranya sendiri. “Wanoja sunda harus berdiri eksis. Namun dengan caranya masing-masing sesuai dengan tuntunan zaman,” tandasnya
Dalam kesempatan tersebut hadir cucu Raden Dewi Sartika yakni Dini Dewi Kartika Krisna yang membedah autobiografi Raden Dewi Sartika. Menurutnya, Raden Dewi Sartika dahulu disekolahkan di sekolah Belanda.
“Tahun 1904 Dewi Sartika mendirikan sekolah khusus perempuan di Pendopo Kabupaten Bandung, gurunya ada 3 muridnya ada 20, kemudian tahun 1905 sekolah pindah ke Ciguriang dengan menggunakan biaya sendiri,” tutur Dini.
Pendidikan khusus wanita indonesia tahun 1945 saat terjadinya revolusi, Inggris dan Belanda yang menyerang Bandung, Dewi Sartika mengungsi sampai ke Cineam, Tasikmalaya juga Majalengka.
“Sangat besar jasa beliau dengan kondisi waktu itu menjadi sangat jelas bahwa Dewi Sartika sebagai perintis pendidikan,” ungkap Dini. Pihaknya juga berharap semangat Raden Dewi sartika bisa terus berlangsung selamanya.
“Harapan kami sebagai keluarga Dewi Sartika, sepak terjang Ibu Dewi Sartika dapat diabadikan sebagai ibu teladan nasional dan bisa diimplementasikan, diteruskan oleh pemuda di zaman milenial,” pungkasnya.
Hadir sejumlah tokoh perempuan sunda seperti Keri Lestari (Wakil Rektor Unpad), Ambu Yooke (Ketua Patrem), Ceu Diah (Pengusaha JnC Cookies), serta salah seorang pelajar berprestasi-Bina Siswa, Ina Iskandar. Para perempuan sunda ini pun membacakan puisi spirit perjuangan Raden Dewi Sartika, Dewi Nu Kiwari, Sartika Nu Ayeuna karya Yasanah Eti R.S.
Acara juga diisi dengan melantunkan lagu-lagu Sunda yang berisi pesan perjuangan diantaranya lagu Raden Dewi Sartika, Karatagan Pahlawan, lagu Pemuda Indonesia, lagu Lemah Cai dan lagu lainnya. Selain itu ada pula penampilan rampak kendang dari kelompok seni Sunda Rumor. ***