Debat Publik ke-3 Paslon Gubernur Jabar, Perlu Upaya Antisipasi

oleh
oleh
Rapat persiapan Debat Publik Ketiga Paslongub Jabar di Ruang Rapat Pleno KPU Jabar Jl. Garut No. 11 Bandung, Senin (18/6). by KPU

BANDUNG – Debat Publik ketiga pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, yang direncanakan berlangsung di Grand Ballroom Sudirman Jl. Jenderal Sudirman Bandung, 22 Juni mendatang, diharapkan bisa diantisipasi dengan baik.

Berkaca dari debat publik kedua di Balairung Universitas Indonesia Depok beberapa waktu yang lalu, penyelenggara dituntut membenahi beberapa hal yang dianggap kurang.

Komisioner KPU Jabar Divisi Perencanaan dan Data, Ferdhiman Bariguna mengatakan, upaya antisipasi itu antara lain dilakukan melalui kerjasama yang lebih intensif dengan jajaran Polda dan Satpol PP.

“Selain itu, juga mengurangi aktivitas yang mungkin bisa menimbulkan masalah,” kata Ferdhiman saat rapat persiapan Debat Publik Ketiga Paslongub Jabar di Ruang Rapat Pleno KPU Jabar Jl. Garut No. 11 Bandung, Senin (18/6/18).

Pemikiran itu diterjemahkan Kabag Hukum, Teknis, dan Hubungan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar Teppy Darmawan yang menjelaskan proses debat dirancang lebih tertib. Salah satunya adalah penunjukan tempat sesuai rekomendasi Kapolda Jabar.

“Para pendukung pun dibatasi hanya 50 orang untuk setiap Paslon. Semuanya berjumlah 200 dan ditambah 200 undangan KPU sehingga totalnya 400 orang”, sebutnya.

Begitu pula acaranya disederhanakan. “Tidak ada head to head. Pokoknya para Paslon dihindarkan saling berhadapan,” tandas Teppy. Para pendukung tidak diperkenankan membawa apapun selain pakaian yang dipakai.

Sementara itu perwakilan Kabinda, Waasintel Kodam III Siliwangi, dan Bawaslu mengingatkan perlunya MoU atau kesepakatan para Paslon, Bawaslu dan KPU untuk melaksanakan debat damai. Upaya ini diperlukan agar tidak lagi terjadi masalah seperti di UI.

Aturan main pun harus dibuat secara jelas termasuk sanksi, agar jangan sampai ada provokasi yang berdampak luas. Apalagi dampaknya bukan hanya di lokasi debat, tetapi juga bisa meluas di luar.

Baca Juga  Survei ILMA: Pasca Debat Kandidat, Paslon Hasanah Makin Menguat

Pandangan yang lebih mendalam disampaikan perwakilan Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Barat. Disebutkannya, debat publik harus menjadi wajah Jawa Barat yang mencerminkan filosofi silih asah, silih asih, dan silih asuh. “Tontonan ini harus menjadi tuntunan,” tandasnya.

Sedangkan perwakilan Satpol PP menekankan pentingnya teknis pengamanan. Pemikiran ini sejalan dengan gagasan Kompol Adnan Malik Kasubdit Politik yang mewakili Dir Intel Polda Jabar. “Harus belajar dari pengalaman debat di UI. Namun pada intinya Polda Jabar siap mengawal agenda ini,” tegasnya. ***

No More Posts Available.

No more pages to load.