BANDUNG – Menteri Pariwisata Arief Yahya menekankan tiga prioritas utama dalam pengembangan pariwisata diantaranya Go Digital, Homestay Desa Wisata, dan Air Connectivity.
Menpar Arief menuturkan Digital Tourism dipilih untuk menjawab tuntutan global di mana berbagai bidang pun kini memanfaatkan dukungan digital demi terjangkaunya konektifitas secara real time.
Sementara pilihan pembangunan Homestay Desa Wisata merupakan upaya menyediakan fasilitas akomodasi di 10 destinasi prioritas diantaranya; Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai, dengan melibatkan masyarakat setempat.
“Kemenpar menargetkan 100 ribu homestay dapat terbangun hingga tahun 2019,” kata Menpar saat kegiatan Rapat Koordinasi Perguruan Tinggi Pariwisata Se- Indonesia ke-III, di Hotel Mercure Bandung, Senin (14/3/17).
Di samping itu, imbuh Menpar, program peningkatan aksesibilitas udara, juga penting dalam mengoptimalkan seat capacity terutama pada 10 destinasi prioritas dalam rangka mendukung tercapainya target 20 juta wisman pada 2019.
“Presiden Joko Widodo telah menetapkan lima prioritas pembangunan nasional, yaitu; pangan, energi, maritim, kawasan industri, serta pariwisata. Dari kelima prioritas pembangunan ini, sektor pariwisata ditetapkan sebagai leading sector karena sebagai penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) dan devisa yang besar serta menciptakan lapangan kerja yang paling mudah dan murah,” terang Arief.