Dipati Ukur, Pahlawan Anti-Kolonisasi Tanah Pasundan [7]: Tiga Orang Bertopeng

Itulah yang membuat Si Weregu kian lama makin menghitam. Darah hitam ayam cemani yang dihisapnyalah yang membuatnya demikian. Balebandung.com – Belum juga Ukur menyiapkan kepalan untuk menghantam siapa saja dari dua orang lawannya itu yang menyerangnya duluan, dari samping kanannya sebuah tendangan deras menuju lambungnya. “Syaat!” Ukur sempat menggerakkan tangan kanannya, menangkis tendangan itu. Hanya karena … Lanjutkan membaca Dipati Ukur, Pahlawan Anti-Kolonisasi Tanah Pasundan [7]: Tiga Orang Bertopeng