NGAMPRAH – Pemkab Bandung Barat mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3,5 miliar untuk melaksanakan program listrik masuk desa (lisdes) tahun ini. Rencananya program lisdes itu akan menyasar 67 desa yang tersebar di berbagai kecamatan dan belum ada jaringan listrik.
“Proyek lisdes tersebut terbagi ke dalam 26 paket dengan alokasi anggaran Rp 1,5 juta per rumah dengan daya listrik 450 VA,” sebut Kepala Bidang Pengelolaan ESDM Dinas Bina Marga, Sumberdaya Air, dan Pertambangan Kabupaten Bandung Barat (KBB) Dani Prianto Hadi.
Dani menyebutkan desa yang mendapat program lisdes diantaranya Desa Cirawamekar, Nyalindung, Sumur Bandung, dan Kertamukti di Kecamatan Cipatat. Lalu di Kecamatan Padalarang terdapat tiga desa, yaitu Desa Jayamekar, Kertamulya, dan Kertajaya. Lalu di Kecamatan Saguling juga ada dua desa yang akan dapat program ini yakni Desa Cikande dan Jati.
Menurutnya setiap tahun pihaknya menggulirkan program lisdes dengan sasaran penduduk miskin dan yang tinggal di pelosok pedesaan. Rata-rata sasarannya 2.000 sampai 3.000 Kepala Keluarga (KK)/tahun yang mendapat akan mendapat bantuan pemasangan listrik secara gratis.
“Kebanyakan warga yang belum teraliri listrik ini adalah masyarakat yang tinggal di pelosok yang areanya sulit terjangkau jaringan listrik PLN, sehingga selama ini mereka masih menyantol dari tetangganya yang sudah memasang listrik,” ungkap Dani.
Sejak KBB dimekarkan dari Kabupaten Bandung pada tahun 2007 sampai sekarang, kata Dani, sudah lebih dari 20 ribu KK yang dibantu lisdes dari APBD. Walau setiap tahunnya anggaran lisdes naik, namun tetap untuk mengentaskan seluruh warga yang belum menimkati listrik di KBB perlu waktu lama karena memang jumlahnya sangat banyak. [fik]