SOREANG – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung Hen Hen Asep Suhendar mengaku kecewa dengan program gas metan untuk kompor rumah tangga di bekas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Babakan di Kecamatan Ciparay yang dilaksanakan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung.
Menurut informasi yang dihimpun dari warga setempat, gas metan yang diolah dari timbunan sampah di TPA Babakan itu hanya menyala saat peresmian saja oleh Bupati Bandung Dadang M Naser pada 1 Agustus lalu.
“Kami dari DPRD tentu kecewa dengan masalah ini. Jangan sampai suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dasarnya cuma untuk menyenangkan hati pimpinan saja. Jangan seperti itu dong, suatu kegiatan itu kan dibiayai pakai APBD dengan tujuan menyenangkan (mensejahterakan) rakyat, bukan cuma untuk menyenagkan pimpinan saja,” kata Henhen, Selasa (12/9/17).
Henhen mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengklarifikasi masalah tersebut kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Selain itu, sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung akan meminta komisi yang menjadi mitra kerja DLH untuk melakukan peninjauan ke Kampung Kaleubuhan Bulan, Desa Babakan Kecamatan Ciparay, khususnya ke beberapa rumah warga yang dijadikan percontohan pemasangan gas metan saat peringatan Hari Lingkungan Hidup tingkat Kabupaten Bandung yang digelar pada 1 Agustus lalu.
“Saya akan meminta mitra kerja DLH di DPRD untuk melakukan klarifikasi sekaligus mengecek langsung ke lokasinya. Ini sangat penting dilakukan sebagai fungsi pengawasan. Karena jangan sampai suatu program pembangunan itu cuma heboh di awal, namun pada akhirnya rakyat tetap tidak dapat manfaat apa-apa,”ujarnya.
Dikatakan Hen Hen, kekecewaan warga tersebut sangat beralasan serta tidak perlu ditutup-tutupi. Justru sebaliknya dijadikan bahan introspeksi dan mengukur kinerja masing masing. Apalagi, kata dia, di era modern dengan arus informasi dan komunikasi yang terbuka luas, cepat, dan tak bisa dibendung. Sudah semestinya pemerintah terus meningkatkan kinerja dengan dilandasi semangat kejujuran, kerja keras serta bertanggungjawab.
“Kondisi saat ini menuntut pemerintah sebagai pelayan rakyat untuk terus meningkat kinerjanya, tentunya dengan tanggungjawab dan amanah. Karena rakyat sekarang itu berani bicara dan memberikan penilaian terhadap pemerintah,”ujarnya.