JATINANGOR,balebandung.com – Institut Pemerintah Daerah Negeri (IPDN) melaksanakan Stadium General dengan tema “strategi percepatan pemulihan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat daerah” di Kampus IPDN Jatinangor Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (18/10/2022).
Selain dihadiri Rektor IPDN Dr. Drs. Hadi Prabowo, M.M., pihak IPDN juga menghadirkan dua srikandi sebagai narasumber dalam pelaksanaan stadium general tersebut. Kedua srikandi itu yakni Bupati Tulang Bawang Dr. Hj. Winarti, S.E.,M.H., dan Plt Wali Kota Semarang Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu M.Sos.
Hadi Prabowo mengatakan, pelaksanaan stadium general yang dilaksanakan di Kampus IPDN Jatinangor, merupakan bagian dari penyelenggaraan pemerintahan daerah.
“Dan sesuai dengan apa yang menjadi tujuan di IPDN itu sendiri, baik itu pada tiga fakultas utamanya pada pengembangan, memperkuat, membina, dan disiplin ilmu pemerintahan. Antara lain adalah pamong praja,” kata Hadi kepada wartawan.
Dengan dihadirkan dua srikandi yang luar biasa ini, lanjut Hadi, praja akan memperoleh masukan, tambahan wawasan kemudian juga bagaimana bisa memberikan suatu semangat dan membuat suatu pemikiran alternatif secara komprehensif, inovatif, di dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
“Dua tahun kita menghadapi pandemi Covid-19 dan saat ini kita menghadapi resesi dunia. Yang mana di Indonesia, dihadapkan resesi terkait dengan ekonomi dan pangan,” kata Hadi.
Hadi menyebutkan, Bupati Tulang Bawang telah menyampaikan 25 program BMW (Bergerak Melayani Warga) dan sebagainya. “Dan ternyata, praja juga menyimak, sehingga ada pertanyaan mereka bisa memberikan jawaban dan diberikan hadiah,” katanya.
Demikian juga dari Plt. Wali Kota Semarang, kata Hadi, karena Semarang berbeda. “Kalau beliau (Plt. Wali Kota Semarang,red) adalah jasa, terkait perdagangan, dan pariwisata. Kalau beliau (Bupati Tulang Bawang) adalah pertanian, perkebunan, perikanan. Ini memang beda, sehingga kita hadirkan beda bukan untuk dibandingkan, tapi beda untuk melengkapi suatu pengetahuan yang betul-betul secara komprehensif karena ini bagian dari penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya baik pelayanan wajib, non pelayanan wajib maupun urusan pemerintahan umum,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Tulang Bawang Hj. Winarti mengatakan, hadir pada kegiatan stadium general di Kampus IPDN Jatinangor untuk memberikan motivasi terhadap praja.
“Tapi yang lebih penting, dengan kondisi daerah dan seluruh Indonesia masa Covid-19 dan juga inflasi. Bagaimana kita tetap semangat memberikan beberapa inovasi di daerah untuk menghadapi cukup sulit hari ini dan kedepan. Tentu, ketahanan pangan keluarga adalah salah satu ujung tombak daripada pertahanan di daerah dan Indonesia, ” ujar Winarti.
Maka, lanjutnya, Kabupaten Tulang Bawang dengan 25 program BMW dengan pro terhadap investasi, pro terhadap pertanian, pro terhadap ibu dan anak, pro terhadap bantuan-bantuan sosial yang menjadi pendampingan.
“Posisi sekarang BBM naik, kita dengan cepat mengambil kebijakan untuk bisa beberapa anggaran kita alihkan untuk membantu pergerakan ekonomi pertanian dan juga para UMKM,” tutur Bupati.
Di Kabupaten Tulang Bawang, kata dia, sudah disampaikan semua perijinan UMKM, satu hari selesai dan gratis. “Inilah salah satu pondasi dasar, setiap UMKM kita suport dengan pendampingan anggaran, perijinan dan sebagainya dan negara hadir di situ. Sehingga pertumbuhan ekonomi terjaga, walaupun semuanya butuh merangkul elemen masyarakat bersinergi dengan pusat, provinsi dan daerah,” katanya.
“Kami tetap optimis dengan gotong royong dan doa, kita bisa melewati masa sulit seperti kemarin kita gotong royong menghadapi Covid-19,” imbuhnya.
Di depan praja seluruh Indonesia, Winarti memiliki keyakinan apabila seluruh pemuda dan pemudi seluruh rakyat Indonesia bersatu dalam pergerakan yang sama melindungi keluarga, melindungi ekonomi keluarga, melindungi semua kebutuhan keluarga.
“Saya meyakini, kita masih bisa tetap bertahan dan insya Allah bisa keluar dari persoalan yang menimpa seluruh dunia, juga Indonesia. Saya juga minta support dari teman-teman media, karena dari media lah kita harus terus bersiar bagaimana kita membangkitkan ekonomi dengan gotong royong memberikan anggaran yang cukup untuk para UMKM, pedagang kaki lima, nelayan, yatim piatu, disabilitas dan mereka yang memang membutuhkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt. Wali Kota Semarang Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, bahwa pihaknya melakukan berbagai program, di antaranya pariwisata karena Semarang adalah Kota Metropolitan.
“Dua tahun lalu, sektor pariwisata terdampak Covid-19 dan tahun ini merupakan tahun kebangkitan. Bagaimana sektor pariwisata tumbuh untuk memajukan Kota Semarang,” katanya.
Ia memiliki tagline atau konsep bergerak bersama, di mana salah satu dari pemerintah, pengusaha, masyarakat, akademisi, dan salah satu juga dari pewarta atau teman-teman media.
“Program-program yang menunjang sektor pariwisata, tadi bagaimana pemberdayaan ekonomi, pelaku usaha, juga bagaimana meningkatkan atau suport-suport kesejahteraan bagi masyarakat di Kota Semarang,” ujarnya.
Kemudian, kata dia, pemasarannya dengan cara mendorong adanya mall pelayanan publik, selain mendorong UMKM. “Di hilir, pemasarannya juga kita perlu. Pemasaran saat ini bukan saatnya hanya offline saja atau tatap muka. Tentu dampak Covid-19 ini juga berdampak bagaimana kita tidak bisa bertatap muka dengan era digitalisasi, kita melakukan program-program kerjasama dengan marketplace dan kerjasama dengan stakeholder agar pemasaran bisa berjalan dengan lancar,” ujarnya.
“Justru yang paling penting bagaimana rantai distribusi pemasaran. Ini adalah konsep bergerak bersama, bagaimana program-program di Semarang bisa maju untuk mencegah terjadinya resesi. Bagaimana para praja bisa memberikan masukan-masukan. Kami dari pemerintah kota tidak bisa sendiri, tadi salah satu di konsep bergerak bersama ada dari akademisi atau pendidikan. IPDN bagian dari konsep bersama,” tuturnya.***