Energi Fosil Habis 13 Tahun Lagi

oleh
oleh
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, saat Seminar Nasional “Pemanfaatan Energi Alternatif untuk Mendukung Re-Industrialisasi” di Ruang Serba Guna Unpad, Jln. Dipati Ukur, Sabtu (3/12). by Dadan Humas Unpad
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, saat Seminar Nasional “Pemanfaatan Energi Alternatif untuk Mendukung Re-Industrialisasi” di Ruang Serba Guna Unpad, Jln. Dipati Ukur, Sabtu (3/12). by Dadan Humas Unpad

BANDUNG – Semakin menipisnya cadangan energi fosil dan terjadinya perubahan iklim global membuat kehadiran energi baru dan terbarukan sebagai suatu keniscayaan. Energi fosil diperkirakan akan habis pada 13 tahun yang akan datang, dan Indonesia akan kekurangan energi jika saat ini tidak ada gerak akselerasi untuk mampu menghadirkan dan mengoptimalkan energi baru terbarukan.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Barat Dr. H. Ahmad Heryawan, Lc., M.Si saat jadi salah satu pembicara dalam Seminar Nasional “Pemanfaatan Energi Alternatif untuk Mendukung Re-Industrialisasi” yang digelar Program Studi Doktor Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad di Ruang Serba Guna Gedung 2 Lantai 4 Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Sabtu (3/12/16).

Terkait pemanfaatan sumber energi di Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengungkapkan bahwa 38% energi di Jawa Barat berbasis air. Jawa Barat pun dinilai menjadi pemilik air tawar terbesar di Indonesia sehingga pemanfaatan air harus optImal.

“Oleh karena itu konservasi kawasan Citarum, konservasi kawasan Ciliwung, dan kawasan-kawasan DAS lainnya itu sangat diperlukan untuk energi kita ke depan,” tandas gubernur.

Aher pun menegaskan, jangan sampai Jabar jadi pemilik air tawar terbesar di Indonesia, tetapi sulit mencari air bersih. Semestinya, air di hulu dan hilir sama kualitasnya. Hal ini akan sangat berdampak setidaknya bagi persediaan air minum, irigasi, serta bagi energi listrik dan energi lainnya. “Semestinya water value itu terpelihara dari hulu sampai hilir,” ujarnya.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Energi Baru terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Dr. Ir. Hendra Iswahyudi, M.Si mengungkapkan Indonesia memiliki banyak potensi energi yang perlu dioptimalkan.

Hendra pun menekankan, perlu adanya penyamaan pola pikir bahwa pengembangan energi baru terbarukan bukanlah sebuah pilihan, melainkan suatu keharusan. Bukan berarti harus mengesampingkan energi fosil. Pengembangan dan eksplorasi energi fosil tetap dilakukan, namun dilakukan secara berimbang dengan energi baru terbarukan.

Baca Juga  Penari Jaipong Cilik Ini MauTampil di Little Big Show

“Sehingga kita punya energi mix yang optimal. Artinya, ketergantungan tidak hanya pada energi fosil, tetapi porsinya bisa berimbang,” kata Hendra.

No More Posts Available.

No more pages to load.