BANDUNG – Forum Film Bandung kembali bakal menggelar Festival Film Bandung (FFB) untuk ke-29 kalinya. Bersamaan dengan penyelenggaraan PON XIX/2016 Jabar, FFB 2016 pun akan mengambil tema bernuansa PON, yaitu “FFB Berjaya di Tanah Legenda”.
FFB 2016 akan digelar pada 24 September 2016 di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Monju) di Jl. Dipatiukur, Kota Bandung. Dewan Pembina sekaligus produser film Chand Parwez Servia mengatakan tema tersebut diambil karena Jawa Barat merupakan tanah legendaris bagi para seniman budayawan, sekaligus olahragawan.
“Kenapa FFB Berjaya di Tanah Legenda, karena Jawa Barat ini menjadi tanah yang legendaris. Legenda untuk industri film, kesenian, kebudayaan, dan sebagainya termasuk olahraga,” kata Chand usai bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Gedung Sate, Selasa (30/8/16).
Lebih lanjut Chand mengatakan, FFB 2016 akan memadukan industri dengan kebudayaan Jawa Barat. “Selama ini persoalan yang selalu diangkat adalah industri dan budaya selalu ada jarak, katanya. Tapi justru di FFB hal itu akan berjalan berdampingan,” ujar Chand.
Bersamaan dengan penyelenggaraan PON, FFB tahun ini juga akan melibatkan atlet legendaris, termasuk para atlet yang sedang berlaga di PON 2016. Salah satu bagian dari acara FFB nanti akan menghadirkan para pemain film “3 Srikandi” sekaligus para tokoh aslinya. Chand mengatakan hal tersebut dilakukan sebagai bentuk apresiasi kepada para atlet yang diharapkan bisa menjadi motivasi bagi mereka ketika berlaga di PON.
“Acaranya nanti malam hari, jadi mereka (atlet) tidak bertanding kan kalau malam hari. Nanti kita akan menyediakan tempat duduk secara khusus untuk para atlet,” ucap Chand.
Usai pertemuan, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan pun akan menjadikan FFB 2016 ini bagian dari kemeriahan PON XIX/2016 Jabar. Untuk itu, Pemprov Jabar sangat mendukung acara ini. Karena menurut Aher, FFB juga merupakan festival film di Indonesia yang secara konsisten terus digelar setiap tahun tanpa jeda.
“Kita tentu punya komitmen untuk mendorong para pelaku industri perfilman untuk terus membuat film yang bermanfaat, film yang bisa membangun karakter dan tidak merusak,” tandas Aher.
Melalui ajang ini, gubernur berharap bisa jadi momentum untuk memberikan apresiasi dan membudayakan perfilman tanah air, sehingga film akan terus ada dan bisa melibatkan diri dalam pembangunan karakter atau revolusi mental anak negeri.