CICALENGKA, balebandung.com – Mantan Kepala Desa Cicalengka Kulon yang juga aktif pada KNPI Usep Ridwan mengatakan, potensi daerah dari mulai desa, kecamatan dan kabupaten harus terus digali.
“Saya yakin masing-masing daerah memiliki potensi, termasuk dari tingkat desa dan kecamatan. Untuk menggali potensi itu bergantung pada sumber daya manusia, atau warga setempat,” kata Usep Ridwan kepada wartawan di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Kamis (6/10/2022).
Ia mengatakan potensi daerah di masing-masing desa, tentunya berbeda. Misalnya, di sejumlah desa di Kecamatan Cicalengka, mengembangkan hijab yang sudah berlangsung cukup lama.
“Industri ekonomi kreatif hijab itu sudah menjadi ikon Cicalengka, yang sampai saat ini dikenal banyak orang dari berbagai daerah. Bahkan menjadi sumber ekonomi para pelaku usaha tersebut, selain para pekerja atau buruhnya,” jelasnya.
Berbeda dengan di Desa Linggar Kecamatan Rancaekek, kata Usep Ridwan, sampai saat ini sejumlah warga mengembangkan usaha opak, yang dikenal dengan nama ‘opak linggar’. Sejumlah produk ekonomi kreatif yang dihasilkan sejumlah pelaku usaha itu, tentunya tidak dimiliki atau dikembangkan di desa-desa lainnya.
“Untuk itu, potensi desa akan berbeda di masing-masing desa,” katanya.
Selain potensi ekonomi kreatif, Usep Ridwan menyebutkan, potensi seni budaya dan pariwisata juga akan berbeda. “Makanya, kita harus berdaya dan bisa menggali potensi yang ada di masing-masing desa. Karena potensi desa awal dari pembangunan,” katanya.
Ia pun mengungkapkan, untuk menggali dan mengembangkan potensi yang ada di desa itu, bisa melalui konsep pentahelix.
“Konsep pentahelix itu sangat memudahkan banyak pihak dalam menata sebuah pembangunan. Di antaranya dalam penataan lingkungan,” katanya.
Usep Ridwan juga sangat mendorong pemerintah dalam pengembangan desa wisata, karena akan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar secara ekonomi.
“Pengembangan desa wisata itu akan menggerakkan ekonomi kreatif masyarakat setempat. Karena ekonomi kreatif erat kaitannya dengan wisata. Banyak masyarakat yang mengantungkan usahanya dari sektor wisata. Untuk pengembangan desa wisata sama dengan membantu para pelaku usaha ekonomi kreatif,” tutur Usep Ridwan.
Ia melihat di Kabupaten Bandung saat ini banyak bermunculan tempat-tempat wisata, pasca pandemi Covid-19. Tempat-tempat wisata itu banyak dikunjungi oleh para wisatawan, terutama di kawasan terbuka atau dengan suguhan kondisi alam yang menarik.
“Saat ini banyak masyarakat yang memburu tempat-tempat wisata alam terbuka. Wisata alam terbuka itu relatif aman dari pandemi Covid-19,” katanya.***