Gempita Kembangkan Kreativitas Tani Kaum Muda

oleh
oleh
Bupati Bandung Dadang Naser mendampingi Mentan Andi Amran Sulaiman dalam kunkernya ke Soreang, Kab Bandung, Sabtu (21/1). by Humas Pemprov Jabar
Bupati Bandung Dadang Naser mendampingi Mentan Andi Amran Sulaiman dalam kunkernya ke Soreang, Kab Bandung, Sabtu (21/1). by Humas Pemprov Jabar

SOREANG – Guna menjaga stabilitas pangan di Kabupaten Bandung, melalui Kementerian Pertanian (Mentan)membentuk Gerakan Pemuda Tani (Gempita). Bupati Bandung H. Dadang M Naser, SH.,M.Ip menyambut baik hal tersebut, untuk mengembangkan sekaligus membentuk komunitas kreativitas kaum muda di bidang pertanian.

“Saya mendukung penuh Program Gempita ini, karena selain untuk mengembangkan kreativitas pertanian oleh kaum muda, Gempita ini bisa membawa angin segar bagi meningkatnya swasembada pangan di Kabupaten Bandung,” ungkap Dadang saat kegiatan panen dan percepatan tanam,di kawasan pertanian Desa Sekarwangi Kecamatan Soreang, Sabtu (21/1/17).

Menurutnya petani adalah pahlawan pangan. Melalui Gempita ia berharap akan ada regenerasi bidang pertanian juga usaha tani, termasuk pengembagan teknologi dan terapan ilmu lainnya. Sehingga pertanian untuk Gempita bisa benar-benar diaplikasikan, bukan sekadar teori.

“Kaum muda melalui Gempita harus bisa memaksimalkan kemampuannya. Gabungkan antara teknologi pertanian baik mulai dari pembibitan, penanaman, perawatan hingga masa panen. Lakukan regenerasi, koordinasi, kalau perlu penelitian untuk menghasilkan pengetahuan-pengetahuan baru seputar pertanian, ”ucapnya.

Bupati menyatakan kondisi Kabupaten Bandung saat ini surplus pangan. Aneka pangan hasil pertanian seperti padi, jagung, ganyong sebagai pengganti terigu, kopi, sayuran masih bisa dihasilkan dengan baik. Tinggal melakukan terobosan dan pemanfaatan teknologi untuk pengelolaan air pertanian.

“Kondisi pangan kita masih dalam kondisi aman. Berbagai macam hasil pertanian bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Saya minta ada terobosan lain di bidang pertanian, khususnya untuk pemanfaatan teknologi pengolahan air,” kata dia. Dadang berharap, kedepannya akan terbentuk pertanian terpadu berbasis organik, pengembangan pertanian hydrophonik, termasuk untuk bidang peternakan.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bandung Tisna Umaran menambahkan, kondisi pangan tahun 2016 yakni untuk panen padi (April-September) menargetkan 27.912 ha (hektare) dan terealisasi 39.612 ha. Artinya melebihi target yaitu 141,9%.

Baca Juga  153 Babinsa Kodim 0609/Kab Bandung Dilatih Bahasa Inggris untuk Asian Games

“Sedangkan bulan Oktober 2016 sampai Januari 2017 ditargetkan tanam seluas 54.514 ha dan realisasi 30.540 ha, untuk padi, jagung dan kedelai memiliki masa tanam dan panen yang berbeda-beda,” sebut Tisna.

No More Posts Available.

No more pages to load.