Gerakan Shalat Subuh Berjamaah Diluncurkan

oleh
oleh
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat launching Gerakan Shalat Subuh Berjamaah, di Mesjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat, Minggu (22/1). by Humas Pemkot Bandung
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat launching Gerakan Shalat Subuh Berjamaah, di Mesjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat, Minggu (22/1). by Humas Pemkot Bandung

BANDUNG – Gerakan Shalat Subuh Berjamaah yang digagas Pemkot Bandung secara serentak di-launching Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, di Mesjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat, Minggu (22/1/17). Turut hadir Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial, Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto, dan Ketua MUI Kota Bandung KH Miftah Farid.

Kota Bandung memiliki kurang lebih 4.000 masjid yang tersebar di seluruh wilayah. Berdasarkan pengamatan pemkot, rata-rata jamaah masjid adalah lansia. “Padahal anak muda itu mendominasi jumlah populasi Kota Bandung yang 60% di bawah 40 tahun,” ungkap Ridwan Kamil usai shalat subuh berjamaah.

Hal inilah yang mendasari pemkot untuk mengkampanyekan gerakan ini, salah satunya untuk meningkatkan partisipasi anak muda shalat subuh di masjid. Menurutnya, anak muda yang bisa shalat subuh di masjid adalah cerminan dari kekokohan mental dan spiritual.

“Kalau anak mudanya aja disiplin, badannya sehat-sehat karena bangun lebih pagi, dan rohaninya juga akidahnya soleh solehah, inilah negeri yang diimpikan,” tutur Ridwan.

Waktu shalat subuh dipilih karena menurutnya waktu ini adalah yang paling sulit untuk dilakukan masyarakat. Butuh upaya ekstra untuk bisa menguatkan diri sendiri melawan kemalasan.

“Dalam syariat islam, shalat yang paling sulit itu solat subuh. Kalau shalat subuh bisa berjamaah di masjid bisa dilakukan, itu menandakan bahwa kekompakan warga ini masih terjaga,” imbuhnya.

Ia juga mengupayakan, kampanye shalat subuh berjamaah ini bisa menjadi peredam gejolak situasi nasional yang cenderung menghangat dan memanas. Dengan meningkatkan kegiatan yang memupuk nilai-nilai religius, ia berharap kedamaian akan menyejukkan negeri ini.

“Kita ingin mendinginkan suasana itu, mendamaikan di tempat yang paling sejuk, yaitu tempat ibadah, khususnya di masjid,” kata dia.

Baca Juga  Aher Ingin Gerakan Shalat Subuh di Masjid Digelar Tiap Bulan

Oleh karena itu, ia menginstruksikan kepada camat dan lurah untuk menggerakkan masyarakat di kewilayahan agar melakukan hal yang sama. Dengan demikian, gerakan ini bisa lebih massif hingga ke tatanan masyarakat paling rendah.

“Kalau ini dirutinkan, minimal seminggu sekali di hari Minggu, suatu hari sampailah mungkin tiap hari. Tapi minimal seminggu sekali dulu itu sudah memadai. Tapi targetnya lebih ke arah situ sebenarnya,” pungkas Emil.

No More Posts Available.

No more pages to load.